Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KETEGANGAN di perbatasan Thailand dan Kamboja kembali memanas. Bentrokan bersenjata antara kedua negara pada Kamis pagi menewaskan sedikitnya 12 orang, mayoritas warga sipil, menurut otoritas Thailand.
Peristiwa ini menandai eskalasi baru dari sengketa perbatasan yang telah berlangsung lebih dari satu abad. Tentara kedua negara saling tuduh memicu konflik. Thailand mengklaim Kamboja lebih dulu menembakkan roket, sementara Kamboja menuduh pasukan Thailand melanggar kesepakatan dengan mendekati kompleks candi kuno di wilayah sengketa.
Thailand melaporkan pasukan Kamboja melepaskan tembakan artileri ke arah tiga provinsi di timur laut, Surin, Ubon Ratchathani, dan Srisaket, menewaskan 11 warga sipil, termasuk anak berusia 8 dan 15 tahun, serta satu personel militer. Sebaliknya, Kamboja belum mengonfirmasi jumlah korban di pihak mereka.
Konflik memuncak dengan serangan udara Thailand terhadap target militer Kamboja. Bangkok menutup perbatasannya, sementara Phnom Penh menurunkan hubungan diplomatik dan menuduh Thailand menggunakan “kekuatan berlebihan”. Sekitar 40.000 warga Thailand dievakuasi dari zona rawan konflik.
“Situasinya sangat serius, kami sedang dievakuasi,” kata Sutian Phiwchan, warga distrik Ban Dan, Provinsi Buriram, kepada BBC.
Perselisihan ini berakar pada penetapan batas wilayah saat Kamboja berada di bawah pendudukan Prancis lebih dari seratus tahun lalu. Ketegangan semakin memuncak pada 2008, ketika Kamboja mencoba mendaftarkan candi Khmer abad ke-11 di wilayah sengketa sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
Sejak itu, bentrokan sporadis terus terjadi dan menelan korban jiwa dari kedua belah pihak. Situasi kembali memanas pada Mei lalu setelah seorang tentara Kamboja tewas dalam insiden di perbatasan.
Dalam dua bulan terakhir, kedua negara saling memberlakukan pembatasan perbatasan. Kamboja menghentikan impor buah, sayur, listrik, dan layanan internet dari Thailand. Kedua belah pihak juga meningkatkan jumlah pasukan di wilayah sengketa.
Perdana Menteri sementara Thailand, Phumtham Wechayachai, menegaskan bahwa sengketa ini “sangat sensitif” dan harus diselesaikan sesuai hukum internasional. Sementara itu, Perdana Menteri Kamboja Hun Manet menyatakan ingin mencari solusi damai, namun menegaskan negaranya “tidak punya pilihan selain membalas agresi bersenjata dengan kekuatan bersenjata.”
Meski baku tembak mulai mereda, banyak pengamat menilai ketegangan tidak akan mudah mereda karena dinamika politik di kedua negara. Hun Manet, yang baru mewarisi kekuasaan dari ayahnya Hun Sen, belum memiliki otoritas penuh. Sementara di Thailand, pemerintahan koalisi yang rapuh dipengaruhi oleh mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra, yang hubungannya dengan keluarga Hun Sen memburuk setelah bocornya percakapan pribadi yang memicu skandal politik.
Untuk saat ini, konflik diyakini tidak akan berkembang menjadi perang terbuka, namun belum ada tanda-tanda kedua negara siap mundur dari konfrontasi ini. (BBC/Z-2)
Kamboja mendesak gencatan senjata tanpa syarat dengan Thailand, setelah dua hari bentrok.
PENGAMAT ASEAN, Dinna Prapto Raharja, menilai konflik bersenjata antara Thailand dan Kamboja berpotensi menimbulkan dampak serius terhadap stabilitas kawasan Asia Tenggara.
Jika konflik terus berlanjut maka stabilitas keamanan dan ekonomi di kawasan Asia Tenggara akan berdampak.
THAILAND dan Kamboja terlibat konflik berdarah di perbatasan mereka, kemarin. Sejumlah pihak menyerukan kedua negara untuk segera melakukan negosiasi untuk berdamai.
KBRI di Phnom Penh mengimbau seluruh WNI di Kamboja untuk menghindari atau membatasi perjalanan ke wilayah yang terdampak konflik bersenjata antara Kamboja dan Thailand
Konflik dipicu oleh sengketa wilayah yang sudah berlangsung lama dan kembali memanas baru-baru ini.
Perselisihan yang telah berlangsung lama antara Thailand dan Kamboja mengenai Kuil Preah Vihear mengalami peningkatan signifikan.
Bagi WNI yang telah tinggal di Thailand selama lebih dari enam bulan, disarankan untuk melakukan lapor diri melalui portal Peduli WNI.
PEMERINTAH Kamboja resmi memberlakukan larangan impor buah dan sayuran dari Thailand pada Selasa (17/6).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved