Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Israel Menyesal Lancarkan Serangan Mematikan ke Gereja Katolik

Khoerun Nadif Rahmat
19/7/2025 12:53
Israel Menyesal Lancarkan Serangan Mematikan ke Gereja Katolik
Korban serangan Israel.(AFP)

PERDANA Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengeklaim bahwa pihaknya menyesal atas insiden serangan yang menghantam satu-satunya gereja Katolik di Gaza dan menewaskan tiga warga sipil yang tengah berlindung di sana.

"Setiap nyawa tak berdosa yang hilang adalah sebuah tragedi. Kami turut berduka atas kehilangan keluarga korban dan umat beriman," ujar Netanyahu dalam pernyataan resminya dikutip dari BBC, Jumat (18/7).

Insiden tersebut terjadi Kamis (17/7) saat serangan Israel mengenai Gereja Holy Family di Gaza City. Beberapa orang lainnya turut mengalami luka-luka, menurut keterangan Patriarkat Latin Yerusalem yang menaungi jemaat Katolik di wilayah itu.

Paus Leo XIV turut menyatakan keprihatinannya. Ia mengaku "sangat sedih mendengar adanya korban jiwa dan luka-luka," sekaligus kembali menyerukan penghentian pertempuran di Gaza.

Netanyahu menegaskan Israel tengah menyelidiki insiden tersebut dan tetap berkomitmen melindungi warga sipil serta tempat-tempat suci.

Dalam pernyataan terpisah, militer Israel (IDF) menyatakan, "Penyelidikan awal atas laporan korban luka di Gereja Holy Family menunjukkan bahwa serpihan dari proyektil yang ditembakkan saat operasi militer di sekitar lokasi secara tidak sengaja menghantam gereja tersebut. Penyebab kejadian masih dalam peninjauan."

IDF menambahkan bahwa pihaknya selalu menargetkan sasaran militer dan berusaha keras meminimalkan korban sipil maupun kerusakan terhadap tempat ibadah. "Kami menyesalkan segala bentuk kerusakan yang tidak disengaja," demikian pernyataan militer Israel.

Sementara itu, dari Washington, juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt mengungkapkan bahwa Presiden AS Donald Trump "tidak merespons positif" terhadap serangan itu. Leavitt menyebut, dalam komunikasi telepon dengan Netanyahu, Trump mendengar langsung pengakuan Netanyahu yang menyebut serangan itu sebagai sebuah "kesalahan."

Patriarkat Latin menyatakan, pastor paroki, Romo Gabriel Romanelli, termasuk di antara korban yang terluka.

Patriarkat juga menegaskan bahwa gereja selama ini menjadi tempat perlindungan bagi warga yang kehilangan rumah, harta, dan harga diri akibat perang. "Perang ini harus benar-benar diakhiri," tegas Patriarkat. (Ndf/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya