Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
Israel dan Suriah sepakat melakukan gencatan senjata. Hal tersebut diungkapkan Duta Besar Amerika Serikat untuk Turki merangkap Utusan Khusus untuk Suriah, Thomas Barrack.
"Perdana Menteri Israel Netanyahu dan Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa, berkat dukungan (Menteri Luar Negeri AS Marco) Rubio, menyepakati gencatan senjata yang juga didukung Turki, Yordania, dan negara-negara tetangganya," tulis Barrack lewat unggahannya di X.
"Kami menyeru Druze, Badui, dan Sunni untuk meletakkan senjata mereka dan bersama-sama dengan minoritas lainnya membangun identitas Suriah yang baru dan bersatu dalam perdamaian dan kemakmuran dengan negara-negara tetangganya," tambah Barrack.
Sebelumnya pada Sabtu dini hari, salah satu sumber di Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan telah memberi tahu Rubio melalui telepon bahwa Ankara siap bekerja sama dengan Washington guna memastikan masa depan Suriah sekaligus mengakhiri konflik dan ketegangan secara permanen.
Pekan lalu, kelompok bersenjata Bedouin menyerang sejumlah permukiman Druze di Provinsi Suwayda, sehingga menimbulkan bentrok dengan pasukan Druze.
Kementerian Pertahanan Suriah kemudian menyatakan bahwa lebih dari 30 orang tewas dan 100 lainnya terluka dalam bentrokan tersebut. Jumlah itu mencakup 20 tentara loyalis pemerintah transisi Suriah.
Pada Selasa, Kementerian Pertahanan Suriah juga menyatakan bahwa Kementerian Dalam Negeri dan militer menerjunkan pasukan ke Kota Suwayda guna mengosongkan kota tersebut dari faksi-faksi bersenjata ilegal.
Selanjutnya, mereka mulai menarik peralatan militer berat dari Suwayda menuju Damaskus, mengalihkan wilayah permukiman di bawah kendali pasukan keamanan internal.
Pemerintah Israel memerintahkan serangan militer mendadak terhadap pasukan Suriah, dengan mengeklaim bahwa tindakan tersebut dilakukan atas dasar kepedulian terhadap komunitas Druze di Suriah. Rezim Zionis berdalih bahwa mereka memiliki hubungan historis yang dekat dengan komunitas Druze di Israel. (Ant/E-3)
ADMINISTRASI Otonom Suriah Utara dan Timur (AANES) memperingatkan bahwa situasi krisis air di Sungai Efrat semakin parah setelah ketinggian air di Danau Bendungan Efrat menyusut.
SURIAH saat ini menghadapi krisis kemanusiaan besar akibat perubahan iklim, konflik geopolitik, dan penurunan curah hujan.
Militer AS mengumumkan pemimpin senior ISIS Dhiya’ Zawba Muslih al-Hardani dan kedua putranya tewas dalam serangan di Suriah.
MENTERI Dalam Negeri Suriah Anas Khattab mengatakan bahwa pasukan keamanan telah memberlakukan gencatan senjata di dalam Kota Suwayda.
JUMLAH korban tewas akibat konflik bersenjata yang melanda Provinsi Suwayda, wilayah yang mayoritas penduduknya berasal dari suku Druze di Suriah, kini telah mencapai sedikitnya 1.120 jiwa.
PASUKAN keamanan dalam negeri Suriah berhasil menegakkan gencatan senjata di Kota Suwayda, membuka jalan menuju pertukaran tahanan dan pemulihan ketertiban secara bertahap.
Grup musik legendaris U2 mengecam kekerasan di Gaza, mengutuk serangan Hamas, mendesak perlindungan warga sipil, dan menyerukan solusi dua negara.
Israel menganggap perlucutan senjata Hamas sebagai salah satu dari beberapa syarat utama bagi kesepakatan apa pun untuk mengakhiri konflik.
Hamas menegaskan tidak akan menyerahkan senjata, kecuali terbentuk negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
Mengenai para tentara Kamboja yang ditangkap, Perdana Menteri Manet mencatat bahwa melindungi nyawa mereka telah menjadi prioritas utama sejak saat penangkapan mereka.
Donald Trump menegaskan bahwa Rusia harus menyetujui gencatan senjata di Ukraina sebelum tanggal 8 Agustus, atau akan menghadapi sanksi baru dari Amerika Serikat.
Pemerintahan AS boikot konferensi PBB untuk mendukung solusi dua negara, menyebutnya sebagai aksi publisits tidak tepat waktu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved