Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Israel Banjir Kecaman Usai Bunuh Direktur RS Indonesia di Gaza

Dhika Kusuma Winata
04/7/2025 12:04
Israel Banjir Kecaman Usai Bunuh Direktur RS Indonesia di Gaza
Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza Marwan Al Sultan yang meninggal akibat bom misil Israel(Sosial media X)

PEMERINTAH Indonesia dan berbagai organisasi relawan internasional mengecam keras serangan udara Israel yang menewaskan Dr Marwan Al-Sultan, Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza. Dokter spesialis jantung itu tewas bersama istri dan anak-anaknya setelah rumah mereka di bagian barat Gaza dihantam serangan udara pada Rabu (2/7) waktu setempat.

Menurut laporan kantor berita Palestina, WAFA, serangan udara tersebut menyasar kawasan permukiman dan sebuah sekolah, menyebabkan sedikitnya tujuh warga sipil Palestina meninggal dunia. Seluruh korban kemudian dievakuasi ke kompleks medis Al-Shifa.


“Indonesia turut berduka atas wafatnya dr. Marwan Al Sultan, Direktur RS Indonesia di Gaza, beserta keluarganya pada tanggal 2 Juli 2025 dan mengutuk serangan Israel tersebut,” tulis pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia.

“Indonesia kembali menyerukan dihentikannya kekejaman Israel dan dilakukannya gencatan senjata segera di Palestina.”

Dr Marwan diketahui telah mengabdikan diri sebagai tenaga medis di Rumah Sakit Indonesia yang terletak di Beit Lahia, Gaza Utara, sejak 2016.

Selama hampir satu dekade, ia aktif memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat Gaza yang terluka maupun sakit, termasuk selama masa-masa perang.

Rumah Sakit Indonesia, yang dibangun dengan bantuan dari rakyat Indonesia melalui berbagai lembaga kemanusiaan, juga tidak luput dari gempuran. Fasilitas medis itu beberapa kali menjadi sasaran serangan selama agresi militer Israel di Jalur Gaza.

Pada Mei lalu, serangan drone menghantam bangunan rumah sakit, menyebabkan kerusakan parah pada struktur gedung dan mengganggu layanan intensif medis, termasuk di unit perawatan intensif (ICU). (H-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya