Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
KETEGANGAN antara Iran dan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) meningkat tajam setelah pemimpin redaksi surat kabar Kayhan, Hossein Shariatmadari menuduh Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi bekerja untuk badan intelijen Israel, Mossad.
Dalam tulisannya, Shariatmadari mendesak otoritas Iran untuk menolak kedatangan Grossi ke negara tersebut, bahkan menyerukan eksekusi terhadapnya.
“Berbagai dokumen telah muncul yang mengungkap hubungan rahasia Anda dengan Mossad,” tulis Shariatmadari, menuding Grossi telah bekerja sama dengan intelijen Israel.
Dia juga meminta pemerintah Iran mengajukan pengaduan pidana internasional terhadap Grossi, menyebut bahwa hukuman paling ringan bagi agen rezim Zionis yang teridentifikasi ini adalah, pertama, menolaknya masuk ke Iran dan kedua, mengadilinya secara internasional karena memata-matai untuk Mossad.
Pernyataan tersebut memicu kecaman dari komunitas internasional. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, mengecam seruan itu.
Dalam unggahan di media sosial X, Rubio menulis, “Seruan di Iran untuk penangkapan dan eksekusi Direktur Jenderal IAEA Grossi tidak dapat diterima dan harus dikecam.”
“Kami mendukung upaya verifikasi dan pemantauan penting IAEA di Iran dan memuji Direktur Jenderal dan IAEA atas dedikasi dan profesionalisme mereka. Kami menyerukan Iran untuk memastikan keselamatan dan keamanan personel IAEA," tambahnya.
Argentina turut menyampaikan protes keras atas ancaman terhadap Grossi. Kementerian Luar Negeri Argentina menyatakan dukungan penuh bagi Direktur Jenderal IAEA dan menuntut Iran untuk menjamin keamanannya.
“Kami mengutuk keras ancaman terhadapnya yang datang dari Iran,” tulis kementerian itu dalam pernyataan di platform X, sambil meminta Teheran untuk menahan diri dari tindakan apa pun yang dapat membahayakan mereka.
Tuduhan terhadap Grossi muncul setelah Iran menolak permintaannya untuk mengunjungi fasilitas nuklir yang baru-baru ini dibom oleh Israel dan Amerika Serikat.
Dalam wawancara dengan CBS News yang ditayangkan Sabtu lalu, Grossi menyebut bahwa Iran kemungkinan mampu memproduksi uranium yang diperkaya dalam waktu beberapa bulan, meskipun beberapa fasilitasnya telah mengalami kerusakan akibat serangan.
Situasi ini semakin memanas setelah parlemen Iran memutuskan untuk menangguhkan kerja sama dengan IAEA. Menyusul keputusan itu, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengumumkan bahwa Rafael Grossi dilarang memasuki Iran.
Dalam wawancara terpisah dengan RT International, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmail Baghaei, mengatakan bahwa publik Iran kecewa karena IAEA tidak mengecam keras serangan dari Israel dan AS.
Dia menegaskan bahwa program nuklir Iran tetap bertujuan damai dan tidak melibatkan pengayaan uranium tingkat senjata.
“Israel mengklaim serangan itu untuk mencegah pengembangan senjata nuklir oleh Iran,” kata Baghaei, seraya menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar. (Fer/I-1)
Donald Trump menegaskan bahwa serangan militer yang dilancarkan terhadap fasilitas nuklir Iran pekan lalu telah menyebabkan kerusakan parah yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Serangan militer Amerika Serikat (AS) terhadap program nuklir Iran baru-baru ini mungkin tidak menimbulkan kerusakan besar seperti yang telah diklaim secara resmi.
Kepala IAEA Rafael Grossi menyatakan serangan AS ke fasilitas nuklir Iran tidak menghancurkan program nuklir negara itu secara total.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan bahwa dirinya mengetahui lokasi persembunyian Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, selama konflik 12 hari dengan Israel.
Iran akan melarang Direktur Jenderal Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), Rafael Mariano Grossi, untuk memasuki wilayahnya.
PM Israel Benjamin Netanyahu mengatakan operasi militer di Iran membuka peluang, termasuk pemulangan sandera di Gaza.
PRESIDEN AS Donald Trump melontarkan kecaman tajam terhadap Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, atas klaim bahwa Teheran memenangkan konflik 12 hari terakhir dengan Israel.
Iran akan melarang Direktur Jenderal Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), Rafael Mariano Grossi, untuk memasuki wilayahnya.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengeklaim telah menyelamatkan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dari kematian selama konflik dengan Israel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved