Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Iran Tembakkan Rudal Hipersonik ke Israel

Dhika Kusuma Winata
18/6/2025 12:37
Iran Tembakkan Rudal Hipersonik ke Israel
Ilustrasi.(AFP)

KETEGANGAN antara Iran dan Israel kembali meningkat tajam. Pada Rabu (18/6) dini hari waktu setempat, Iran meluncurkan rudal hipersonik ke wilayah Israel sebagai bagian dari serangan balasan dalam rangkaian konflik yang memasuki hari keenam.

Serangan tersebut diambil tak lama setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menyerukan kepada Iran untuk menyerah tanpa syarat.

Dalam sebuah pernyataan publik, Trump menegaskan bahwa Amerika Serikat tidak terlibat dalam serangan udara yang dilakukan sekutunya, Israel. Meski begitu, ia mengingatkan Iran bahwa kesabarannya mulai habis seiring eskalasi konflik yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda.

Situasi memanas setelah jet tempur Israel melancarkan serangan udara ke ibu kota Iran menjelang fajar, dengan peringatan sebelumnya kepada warga sipil di Distrik 18 untuk segera mengungsi.

Media pemerintah Iran melaporkan ledakan hebat terdengar di sejumlah kawasan Teheran, termasuk Piroozi, Sabalan, dan Sayyad.

Sebagai balasan, Iran memperingatkan penduduk Tel Aviv agar bersiap menghadapi serangan Iran. Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengklaim bahwa rudal hipersonik Fattah-1 yang mereka luncurkan telah mengguncang tempat-tempat perlindungan di kota pusat bisnis tersebut.

“Gelombang ke-11 dari Operasi Janji Jujur 3 dengan rudal Fattah-1 telah berhasil dilaksanakan,” demikian isi pernyataan resmi yang disiarkan televisi nasional Iran. 

Rudal hipersonik seperti Fattah-1 dikenal mampu melaju lebih dari lima kali kecepatan suara dan memiliki kemampuan manuver di tengah penerbangan yang membuatnya sulit dideteksi dan dicegat.

Selain rudal, Iran juga mengerahkan puluhan drone ke arah wilayah Israel. Militer Israel mengonfirmasi telah menembak jatuh dua unit di atas wilayah Laut Mati. (AFP/I-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya