Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
KETEGANGAN antara Israel dan Iran terus meningkat tajam, setelah rentetan kekerasan yang dipicu oleh serangan udara Israel berubah menjadi konflik terbuka.
Kedua pihak kini berkomitmen untuk menekan lawannya semaksimal mungkin dalam perang yang telah lama diantisipasi.
Setelah bertahun-tahun konflik bayangan dan persiapan militer, eskalasi terjadi pada Jumat (13/6), saat Israel melancarkan serangan besar-besaran ke Iran, menghantam fasilitas militer dan nuklir penting, serta menewaskan beberapa tokoh kunci.
Iran membalas dengan meluncurkan sejumlah rudal balistik yang menimbulkan kerusakan besar di kota-kota utama Israel, memicu jatuhnya banyak korban jiwa dari kedua belah pihak.
Penduduk regional kini menyaksikan secara langsung bentrokan dua kekuatan utama kawasan dengan perbandingan mencolok antara teknologi militer Israel yang mutakhir, termasuk superioritas udara dan kemampuan rudal jarak jauh Iran.
Berdasarkan data Institut Internasional untuk Studi Strategis (IISS) tahun 2025, Iran unggul dari sisi jumlah personel militer aktif. Negeri itu memiliki sekitar 960.000 pasukan dibandingkan 634.500 pasukan milik Israel.
Rinciannya, Iran mengerahkan 610.000 personel aktif dan 350.000 cadangan, sedangkan Israel memiliki 169.500 pasukan aktif dan 465.000 cadangan.
Israel sendiri telah aktif dalam berbagai operasi militer sejak 2023, termasuk di Gaza, pendudukan Tepi Barat, serta pertempuran intensif dengan Hizbullah di Libanon dan ratusan serangan udara di Suriah serta Yaman.
Dalam hal kekuatan udara, Israel unggul jauh. Negeri itu mengoperasikan jet tempur canggih seperti 39 unit Lockheed Martin F-35 Lightning II yang dikenal mampu menghindari radar lawan. Selain itu, terdapat 196 jet F-16 dan 75 F-15 dengan kecepatan mencapai 3.097 km/jam.
Iran mengeklaim telah menembak jatuh tiga jet F-35 sejak 13 Juni serta menangkap satu pilot. Namun, klaim ini dibantah oleh Israel. Jika benar, ini akan menjadi insiden pertama jet F-35 ditembak jatuh dalam pertempuran.
Israel menyatakan pada Senin bahwa mereka telah mencapai keunggulan udara atas Teheran dan wilayah barat Iran.
Sebagai perbandingan, Iran memiliki sekitar 180 jet tempur buatan Rusia yang usianya tergolong tua dan menghadapi kesulitan perawatan akibat sanksi internasional.
Baca juga : Israel Vs Iran, Siapa yang Punya Militer Terkuat
Hingga kini, Iran lebih mengandalkan rudal dan drone dibandingkan jet tempurnya dalam serangan ke Israel. Di antara arsenalnya adalah Shahed-136, Emad, Khorramshahr-4, dan Fattah dengan jangkauan antara 1.400 hingga 2.500 km mencakup seluruh wilayah Israel.
Rudal Fattah bahkan dilaporkan berjenis hipersonik, sangat sulit dicegat, dan telah digunakan dalam serangan ke beberapa kota besar Israel.
Iran disebut memiliki 2.000 hingga 3.000 rudal balistik dan memproduksi sekitar 300–500 rudal baru tiap bulan, menantang kemampuan Israel yang berusaha menekan program rudal dan nuklir Iran.
Sebagai respons, Israel memiliki sistem pertahanan udara berlapis yang sangat canggih dan bernilai miliaran dolar, termasuk Iron Dome, Arrow-3, David's Sling, hingga sistem Iron Beam yang lebih mutakhir.
Investasi besar-besaran dari Amerika Serikat memperkuat keandalan sistem ini yang mampu mencegat banyak proyektil yang ditembakkan ke wilayah Israel.
Iron Dome menjadi komponen utama, dirancang untuk menghentikan roket jarak pendek dalam radius 70 km, dengan tingkat keberhasilan klaim di atas 90%.
David's Sling digunakan untuk rudal jarak menengah, termasuk yang berasal dari Hizbullah di Libanon.
Arrow-3 ditujukan untuk rudal jarak jauh (hingga 2.400 km), efektif terhadap serangan dari Houthi di Yaman.
Patriot adalah sistem pertahanan tertua Israel, dengan jangkauan hingga 70 km, tetap digunakan sebagai pelapis terakhir.
Salah satu alasan utama Israel untuk menyerang Iran adalah kekhawatiran atas program nuklir Teheran.
Sebelum konflik terbuka, Iran dan Amerika Serikat sempat terlibat negosiasi, tetapi perundingan gagal karena kedua pihak bersikeras pada posisi masing-masing, termasuk soal pengayaan uranium.
Sejak Jumat, Israel mengebom beberapa situs nuklir Iran termasuk fasilitas utama di Natanz. Di sisi lain, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menegaskan bahwa Iran tidak berniat mengembangkan senjata nuklir karena bertentangan dengan prinsip Islam.
Saat ini, Iran telah memperkaya uranium hingga 60%, hanya selangkah lagi dari 90% yang dibutuhkan untuk membuat hulu ledak nuklir.
Israel sendiri menjalankan kebijakan ambigu terkait kepemilikan senjata nuklir. Meski tidak pernah mengaku, secara luas diyakini bahwa negeri itu memiliki antara 80 hingga 400 hulu ledak nuklir yang diduga mulai dikembangkan pada akhir 1960-an.
Pusat Penelitian Nuklir Negev di Dimona menjadi pusat utama program nuklir rahasia Israel. (Arab News/I-2)
IRAN menerima sistem rudal permukaan-ke-udara dari Tiongkok sebagai bagian dari upaya cepat membangun kembali pertahanan udaranya yang rusak akibat serangan Israel selama konflik 12 hari.
PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian mengeklaim bahwa Israel mencoba membunuhnya dalam serangan udara yang terjadi kurang dari sebulan lalu.
PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian mengeklaim bahwa Israel berusaha membunuhnya dengan menyerang wilayah tempat ia sedang mengadakan pertemuan.
PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian mengungkap bahwa dirinya menjadi sasaran upaya pembunuhan oleh Israel selama konflik 12 hari antara kedua negara yang terjadi pada pertengahan Juni lalu.
KETIKA Israel secara intensif menggempur berbagai fasilitas nuklir Iran dalam eskalasi terbaru, dunia justru kembali mengalihkan perhatian pada program nuklir rahasia Israel, Dimona.
IRAN menganggap senjata nuklir tidak manusiawi dan dilarang secara agama. Memiliki senjata nuklir dapat menempatkan Teheran dalam posisi yang lebih rapuh.
DALAM film Superman, diceritakan terjadi perang dua negara fiktif yaitu Boravia yang didukung pemerintah Amerika Serikat melawan Jarhanpur. Ini terkait agresi brutal Israel di Palestina.
SEJUMLAH menteri Israel dari faksi sayap kanan menyerukan penghentian pengiriman bantuan kemanusiaan menyusul lima tentara Israel tewas dalam penyergapan oleh pejuang Hamas di Gaza utara.
Houthi belum mengaku bertanggung jawab atas serangan itu yang membuat Eternity kehilangan tenaga mesin di lepas pantai kota Hodeida yang dikuasainya.
PM Israel Benjamin Netanyahu berkomitmen melawan kampanye 'demonisasi dan fitnah terorganisir' terhadap Israel di media sosial.
Sistem rudal HQ-9B Tiongkok mampu menempuh jarak hingga mencapai 260 kilometer dan ketinggian maksimum 27 kilometer.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved