Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Netanyahu: Israel Gempur Iran hingga Program Nuklir Dihancurkan

Ferdian Ananda Majni
18/6/2025 10:47
Netanyahu: Israel Gempur Iran hingga Program Nuklir Dihancurkan
Iran vs Israel.(Dok Al-Jazeera)

PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa serangan terhadap Iran akan terus berlanjut hingga program nuklir dan rudal balistik Teheran benar-benar dihancurkan.

Israel mengeklaim telah melumpuhkan sistem pertahanan udara Iran dan kini memiliki keleluasaan untuk menyerang target di seluruh wilayah negara tersebut.

Dalam beberapa hari terakhir, serangan udara Israel telah diarahkan ke berbagai fasilitas program nuklir Iran.

Namun, target utama seperti fasilitas pengayaan uranium Fordo, yang terletak jauh di bawah permukaan tanah, masih belum berhasil dihancurkan.

Untuk menghancurkan situs Fordo, diperlukan GBU-57 Massive Ordnance Penetrator, bom penghancur bunker berbobot 30.000 pon yang dirancang untuk menembus struktur bawah tanah sebelum meledak. 

Persenjataan jenis ini saat ini hanya dapat diluncurkan menggunakan pesawat pengebom siluman B-2 milik Amerika Serikat, yang tidak dimiliki oleh Israel.

Seorang pejabat Gedung Putih yang tidak disebutkan namanya mengonfirmasi bahwa Presiden Donald Trump dan Netanyahu telah melakukan percakapan via telepon pada Selasa (17/6) untuk membahas situasi yang terus berkembang.

Di sisi lain, pertahanan udara Israel mulai menunjukkan tanda-tanda kewalahan menghadapi serangan balasan dari Iran. 

Beberapa rudal Teheran dilaporkan berhasil menembus sistem pertahanan dan menyebabkan kerusakan serta korban jiwa di sejumlah wilayah termasuk Tel Aviv dan Haifa.

Namun, Netanyahu menegaskan bahwa serangan Iran tidak akan menghentikan langkah militer Israel.

Dia bersikeras bahwa operasi akan terus berjalan sampai Iran menghentikan pengembangan teknologi nuklirnya dan melemahkan kekuasaan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei yang disebutnya sebagai penghalang utama upaya diplomatik Israel di kawasan Timur Tengah.

"Kita akan melihat Timur Tengah yang berbeda, realitas yang belum pernah kita lihat," kata Netanyahu seperti dilanair CNBC News, Rabu (18/6).

Dia menyatakan bahwa konflik ini justru membuka peluang lebih besar bagi Israel untuk mempererat hubungan dengan negara-negara Arab.

Netanyahu menambahkan bahwa perang melawan Iran dapat mendorong perluasan Perjanjian Abraham, yakni normalisasi hubungan diplomatik antara Israel dan beberapa negara Arab.

"Dunia Arab telah terbuka terhadap kita," katanya optimis. "Dan ancaman yang kita hadapi sekarang adalah Iran. Pilihannya hanya kita atau mereka," pungkasnya. (I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya