Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Iran Pertanyakan Uni Eropa Ingin Perang Berhenti tanpa Kecam Israel

Wisnu Arto Subari
18/6/2025 11:48
Iran Pertanyakan Uni Eropa Ingin Perang Berhenti tanpa Kecam Israel
Ilustrasi.(Freepik)

IRAN menanggapi pernyataan seorang pejabat Uni Eropa (UE) yang menyerukan agar perang Iran-Israel dihentikan tetapi tidak mengecam Israel yang memulai konflik tersebut.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmaeil Baqaei mengatakan upaya deeskalasi tidak akan berhasil jika Israel sebagai pelaku agresi dan kejahatan perang tidak dikecam.

"Berhentilah menjadi pembela agresor," katanya dalam unggahan di X pada Selasa (17/6) menanggapi pernyataan Perwakilan Tinggi UE untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan, Kaja Kallas.

Sebelumnya di platform media sosial yang sama, UE mengatakan bahwa para menterinya sepakat bahwa Iran tidak boleh memiliki senjata nuklir dan upaya meredakan situasi sangat mendesak.

Iran menegaskan bahwa program nuklir Iran sepenuhnya bersifat damai dan berada di bawah pengawasan ketat Badan Energi Atom Internasional.

Namun di lain pihak, kata dia, Israel justru memiliki senjata nuklir dan terus menghambat upaya perlucutan senjata di kawasan itu.

"Bagaimana bisa Anda mengkhawatirkan program damai Iran yang diawasi, tetapi mengabaikan fakta bahwa rezim Israel memiliki persenjataan nuklir?" katanya.

"Iran tidak pernah berusaha membuat senjata nuklir. Justru rezim agresor itulah yang menjadi satu-satunya penghalang agar Timur Tengah bebas dari senjata nuklir (yang telah diusulkan Iran sejak 1974).

"Bagaimana Anda bisa berkata soal deeskalasi tanpa mengutuk sang agresor dan mendesak mereka untuk menghentikan agresi kejahatan perang mereka?!" katanya.

Israel melancarkan serangan ke wilayah Iran pada 13 Juni yang menghantam sejumlah fasilitas dan membunuh warga sipil serta pejabat militer tinggi Iran.

Baqaei pada Selasa (17/6) mengunjungi sebuah rumah sakit di untuk menemui beberapa orang yang terluka dalam serangan Israel. Saat di sana, dia mengatakan bahwa perempuan dan anak-anak menjadi korban terbanyak dalam beberapa hari terakhir.

"Semua ini adalah kejahatan perang dan harus dicatat," kata dia. Israel, sekutunya, dan siapa pun yang membenarkan agresi tersebut harus bertanggung jawab.

Dia mengungkapkan bahwa sejak awal agresi, Israel telah menyerang kawasan permukiman, rumah sakit, dan fasilitas sipil. Dia juga mengatakan bahwa Israel telah melakukan agresi tanpa alasan terhadap Iran.

"Jika PBB dan negara-negara lain ingin membantu, mereka harus memaksa Israel untuk menghentikan kejahatannya. Itulah tuntutan bangsa Iran," katanya. (Ant/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya