Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SENATOR Demokrat AS dari California, Alex Padilla, mengaku mencoba mengajukan pertanyaan ke Menteri Keamanan Dalam Negeri, Kristi Noem, saat ditarik secara paksa dari sebuah konferensi pers dan diborgol oleh aparat penegak hukum.
Padilla, senator Latino pertama dari California, sedang berada di gedung federal untuk menghadiri pengarahan terpisah. Ia kemudian memasuki ruangan saat mengetahui adanya konferensi pers mengenai respons pemerintah terhadap gelombang protes di Los Angeles, yang mempersoalkan kebijakan imigrasi federal.
Ketika Padilla mencoba mengajukan pertanyaan, ia segera ditarik keluar, dipaksa berlutut, dan diborgol. Meski demikian, ia tidak ditahan secara resmi.
“Saya di sana secara damai,” ujar Padilla dalam pernyataan singkat pascainsiden. “Saya mencoba bertanya, namun langsung diseret keluar, dijatuhkan ke lantai, dan diborgol. Saya tidak ditangkap, tidak pula ditahan.”
Ia melanjutkan dengan kritik tajam: “Jika ini cara pemerintah memperlakukan seorang senator yang hanya ingin bertanya, bayangkan bagaimana mereka memperlakukan para pekerja kebun, koki, dan buruh harian di komunitas kita.”
Menanggapi insiden ini, Menteri Noem menyebut aparat bertindak sesuai prosedur karena menduga Padilla sebagai ancaman. “Saya berharap ia memperkenalkan diri lebih dulu. Pendekatannya saat itu tidak tepat,” katanya.
Namun, video yang beredar memperlihatkan Padilla menyebutkan identitasnya saat mulai didekati aparat. “Saya Senator Alex Padilla. Saya ingin mengajukan pertanyaan!” teriaknya sebelum didorong keluar ruangan. Di luar, ia dipaksa berlutut dan diborgol oleh polisi berseragam FBI.
Setelah konferensi berakhir, Noem dan Padilla sempat berbicara secara pribadi selama sekitar 10–15 menit. Menurut Noem, pembicaraan berlangsung baik dan membahas operasi DHS di Los Angeles.
Insiden ini memicu kecaman luas, terutama dari rekan-rekan Padilla di Partai Demokrat. Pemimpin Mayoritas Senat, Chuck Schumer, menyebutnya “sangat menjijikkan” dan menuntut penjelasan segera. Ketua Fraksi Demokrat DPR, Hakeem Jeffries, menegaskan bahwa tindakan aparat tersebut harus dipertanggungjawabkan.
“Penyerangan terhadap Senator Padilla adalah serangan terhadap kebebasan berbicara. Tidak seharusnya seorang anggota Kongres — atau siapa pun — diperlakukan seperti itu,” kata mantan Ketua DPR Nancy Pelosi.
Senator Adam Schiff bahkan mendesak Menteri Noem mengundurkan diri dan menuntut investigasi menyeluruh. “Ia punya hak dan tanggung jawab untuk bertanya. Dipaksa ke lantai dan diborgol setelah menyebutkan jati dirinya adalah tindakan yang memalukan,” kata Schiff di Capitol Hill.
Ketua DPR dari Partai Republik, Mike Johnson, justru menyalahkan tindakan Padilla. “Anggota Kongres seharusnya menjadi teladan, bukan bertindak seperti ini,” ujarnya, meskipun komentarnya disambut teriakan “bohong” dari massa di sekitarnya.
Meski demikian, dua senator Republik — Susan Collins dan Lisa Murkowski — menyatakan keprihatinan. “Saya belum tahu seluruh konteksnya, tapi videonya sangat mengganggu,” ujar Collins. Murkowski menambahkan, “Itu mengejutkan di semua level.”
Pesan Damai dari Padilla
Menutup pernyataannya, Padilla menyerukan agar aksi-aksi protes terhadap kebijakan imigrasi Presiden Trump tetap berlangsung damai. “Saya minta semua orang untuk tetap tenang dan damai, seperti saya saat berada di konferensi pers itu,” katanya.
Hingga saat ini, tidak ada dakwaan yang diajukan terhadap Padilla, menurut sumber penegak hukum federal. (CNN/Z-2)
Senator Alex Padilla diborgol dan dipaksa keluar saat konferensi pers terkait penggerebekan imigrasi di Los Angeles.
PEMERINTAHAN Presiden Donald Trump tengah mendorong pelaksanaan deportasi massal dengan target ambisius yaitu mendeportasi satu juta imigran tanpa dokumen.
KETAKUTAN menyelimuti para pekerja migran tidak berdokumen di Los Angeles, Amerika Serikat, menyusul razia besar-besaran yang dilakukan oleh petugas Imigrasi dan Bea Cukai (ICE).
KETAKUTAN menyelimuti para pekerja migran tidak berdokumen di Los Angeles menyusul razia besar-besaran pada operasi imigran AS yang dilakukan oleh petugas Imigrasi dan Bea Cukai (ICE).
AKSI penggerebekan imigrasi oleh otoritas federal di berbagai titik di Los Angeles, Amerika Serikat, telah menyulut kecemasan luas di kalangan warga imigran.
Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Kristi Noem mengunggah dokumen seorang imigran yang mengancam akan membunuh Presiden Donald Trump.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved