Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
ELON Musk kembali menjadi sorotan setelah menyampaikan tuduhan tajam terhadap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait berkas Jeffrey Epstein.
Dalam unggahan di platform X pada Kamis sore, Musk menyiratkan bahwa Trump memiliki keterlibatan yang belum diungkap dalam kasus Epstein, atau pemodal dan pelaku perdagangan seks yang telah meninggal dunia.
“Saatnya untuk menjatuhkan bom yang sangat besar: @realDonaldTrump ada dalam berkas Epstein. Itulah alasan sebenarnya mengapa berkas-berkas itu tidak dipublikasikan,” tulis Musk seperti dilansir Business Insider, Senin (9/6).
“Tandai postingan ini untuk masa mendatang. Kebenaran akan terungkap," sebutnya dalam unggahan lanjutan.
Meski tidak memberikan bukti konkret, pernyataan Musk segera memicu reaksi luas, termasuk dari kalangan Demokrat di DPR.
Dua anggota Komite Pengawas DPR dilaporkan menuntut penjelasan dari Departemen Kehakiman mengenai keterkaitan Trump dengan berkas Epstein.
Hubungan antara Trump dan Epstein memang sudah menjadi bagian dari catatan publik. Keduanya dikenal pernah bersahabat pada era 1980-an, sering terlihat dalam lingkaran sosial elit di Palm Beach dan Manhattan.
Nama Trump pun muncul dalam sejumlah dokumen hukum terkait Epstein, meskipun tidak ada bukti yang mendukung dugaan bahwa ia terlibat dalam kegiatan ilegal Epstein.
Trump sendiri sebelumnya telah membantah segala bentuk keterlibatan. Menyusul dakwaan terhadap Epstein pada 2019, ia mengatakan bahwa dirinya “bukan penggemar” Epstein.
Juru Bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, menanggapi langsung pernyataan Musk dan menyebutnya tidak berdasar.
“Ini adalah episode yang tidak menyenangkan dari Elon, yang tidak senang dengan RUU One Big Beautiful karena tidak mencakup kebijakan yang diinginkannya,” kata Leavitt dalam sebuah pernyataan.
“Presiden berfokus untuk meloloskan undang-undang bersejarah ini dan menjadikan negara kita hebat lagi," ujarnya.
Selama kampanye pemilihan presiden 2024, Trump sempat menyatakan bahwa ia mendukung keterbukaan dokumen pemerintah terkait Epstein jika ia kembali terpilih.
Namun, hingga kini, belum ada kejelasan tentang apa yang sebenarnya dimaksud Musk dengan “berkas Epstein”.
Jaksa Agung Pamela Bondi dan Direktur FBI Kash Patel sebelumnya telah menyatakan komitmen untuk membuka dokumen milik Departemen Kehakiman yang berkaitan dengan Epstein. Sementara itu, sejumlah lembaga lain yang kemungkinan juga memiliki dokumen relevan—seperti CIA—belum memberikan pernyataan terbuka. (I-3)
Donald Trup mengaku akan bertemu dengan CEO Intel, Lip-Bu Tan, beberapa hari setelah menyerukan agar Tan mundur dari jabatannya.
Wali Kota Washington DC, Muriel Bowser, mengkritik keputusan Presiden Donald Trump ambil alih kepolisian dan pengerahan Garda Nasional.
Presiden Donald Trump kerahkan 800 personel Garda Nasional ke Washington DC untuk pemberantasan kejahatan dan tunawisma.
Donald Trump akan berupaya mengembalikan sebagian wilayah Ukraina yang dikuasai Rusia, saat bertemu dengan Vladimir Putin di Alaska, Jumat.
CENTER of Reform on Economics (CORE) memproyeksikan ekspor Indonesia ke Amerika Serikat (AS) mengalami penurunan sebesar US$9,23 miliar akibat penerapan tarif resiprokal Trump.
Presiden Donald Trump serukan agar para tunawisma "segera pindah" dari Washington DC.
Hakim federal di AS memutuskan untuk tetap menyegel dokumen grand jury dalam kasus perdagangan seks Ghislaine Maxwell.
Komisi Pengawas DPR AS memanggil Bill dan Hillary Clinton terkait pelaku kejahatan seksual, Jeffrey Epstein.
Ghislaine Maxwell meminta Mahkamah Agung Amerika Serikat untuk membatalkan vonis perdagangan seks anak yang dijatuhkan padanya.
Anggota DPR AS meminta salinan lengkap "birtday book" yang disebut memuat puisi dan gambar dari Donald Trump.
Pejabat senior Departemen Kehakiman AS bertemu dengan Ghislaine Maxwell, mantan rekan dekat Jeffrey Epstein, di penjara Tallahassee, Florida.
Jaksa Agung Pam Bondi, pada Mei, telah mengatakan nama Donald Trump ada dalam dokumen kasus Jeffrey Epstein.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved