Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Universitas Harvard Solid Lawan Kebijakan Donald Trump

Dhika Kusuma Winata
31/5/2025 10:42
Universitas Harvard Solid Lawan Kebijakan Donald Trump
Ilustrasi(Antara)

Hakim Federal mendukung sekaligus memperpanjang perintah pengadilan untuk menghentikan sementara kebijakan pemerintahan Donald Trump terkait pelarangan pemerimaan mahasiswa internasional di Universitas Harvard. Keputusan tersebut disambut baik oleh para mahasiswa dan staf pengajar Harvard saat menggelar upacara wisuda.

Dalam acara kelulusan tersebut, banyak peserta, termasuk mahasiswa dan dosen, menunjukkan solidaritas terhadap mahasiswa internasional Harvard University. Tercatat sekitar 16% dari angkatan 2025 di Harvard ialah mahasiswa asing.

Para peserta wisuda mengenakan bunga putih atau stiker bertuliskan 'Tanpa mahasiswa internasional, Harvard bukanlah Harvard' yang ditempelkan di atas toga mereka.

Para pembicara yang tampil sepanjang rangkaian upacara wisuda juga menyuarakan dukungan mereka dan memuji sikap tegas Presiden Harvard, Alan Garber, yang menolak tunduk pada tekanan dari pemerintahan Trump. Garber sendiri menegaskan universitas tidak akan surut melakukan perlawanan hukum terhadap kebijakan pemerintahan Trump.

Ketika naik ke panggung untuk menyampaikan pidato, ia disambut dengan tepuk tangan meriah dari ribuan hadirin. Garber dalam pidatonya secara halus menyinggung tekanan dari pemerintah yang melarang mahasiswa internasional masuk Harvard.

"Anggota angkatan 2025 berasal dari sekitar kampus, dari berbagai penjuru Amerika, dan dari seluruh dunia, ya, dari seluruh dunia, seperti seharusnya," ujar Garber dikutip Time.

Konflik antara Harvard dan Trump memanas setelah pemerintah berupaya mencabut pendanaan federal serta izin universitas untuk menerima mahasiswa asing. Langkah itu diambil sebagai reaksi terhadap penolakan Harvard terhadap tuntutan yang berkaitan dengan program keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI), serta protes pro-Palestina yang terjadi di lingkungan kampus.

Dukungan publik dilaporkan semakin luas terhadap Harvard seiring dengan putusan pengadilan yang memperpanjang perlindungan terhadap mahasiswa internasional. Meski begitu, Harvard tetap bersiap untuk terus bertahan di tengah tekanan politik yang semakin kuat.

Legenda basket Amerika Kareem Abdul-Jabbar yang turut menjadi pembicara dalam wisuda tersebut juga menyampaikan apresiasinya di hadapan para lulusan.

"Ketika sebuah pemerintahan tirani mencoba menggertak dan mengancam Harvard, mencabut kebebasan akademik mereka, dan menghancurkan kebebasan berpendapat, Dr Alan Garber menolak tekanan yang tidak sah dan tidak bermoral itu," ujarnya.

"Setelah melihat begitu banyak miliarder, bos media, firma hukum, politisi, dan universitas lain yang tunduk pada pemerintahan yang secara sistematis merusak Konstitusi Amerika, sangat menginspirasi melihat Harvard berdiri membela kebebasan," tandas Kareem. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya