Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
SEORANG prajurit Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang dibebaskan dalam kesepakatan pertukaran sandera pada Januari lalu, Na'ama Levy, mengungkapkan bahwa salah satu ketakutan terbesarnya selama masa penyanderaan adalah serangan udara yang dilakukan oleh Israel sendiri.
Dalam aksi unjuk rasa mingguan di Hostage Square, Tel Aviv, Minggu (19/5), Levy menyampaikan kesaksiannya di hadapan ribuan peserta yang menuntut pemulangan semua sandera.
"Serangan-serangan itu datang tanpa diduga. Awalnya Anda mendengar peluit. Anda berdoa agar serangan itu tidak menimpa kami, dan kemudian ledakan, suara yang sangat keras, hingga melumpuhkan tubuh dan tanah berguncang," kata Levy seperti dilansir CNN, Senin (26/5).
Levy menggambarkan kejadian saat tempat dia ditawan sempat runtuh sebagian akibat serangan. "Setiap kali serangan, saya yakin bahwa ini adalah akhir hidup saya," katanya.
Menurutnya, serangan Israel itu adalah salah satu hal paling menakutkan yang pernah dialaminya selama penahanan. "Di sana dan itulah yang paling membahayakan saya," tambahnya.
"Itulah realitas saya. Itu realitas mereka sekarang," ucap Levy merujuk pada sandera-sandera Israel yang masih berada di Gaza.
Bahkan sekarang, menurutnya, pada saat ini juga ada sandera yang mendengar peluit dan ledakan. Mereka gemetar ketakutan.
Mereka tidak punya tempat untuk lari, hanya bisa berdoa dan berpegangan pada dinding dengan perasaan tidak berdaya yang mengerikan.
Pernyataan Levy datang di tengah tekanan yang meningkat terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dari keluarga sandera.
Mereka menilai pemerintah terlalu fokus pada tujuan militer dan mengabaikan nasib warga Israel yang masih disandera.
Pernyataan kontroversial Netanyahu sebelumnya menyatakan bahwa mengalahkan musuh-musuh Israel adalah tujuan tertinggi. Bahkan lebih penting dibandingkan membebaskan para sandera yang masih ditahan di Gaza. Hal ini memicu kemarahan keluarga sandera.
Levy sendiri menegaskan bahwa tidak akan ada kemenangan jika para sandera tidak dipulangkan.
"Tidak mungkin (Israel) benar-benar memahami apa yang sedang kita alami dan masih meninggalkan kita di Gaza," tegasnya.
Media Israel, Ynet, juga pernah melaporkan bahwa ketakutan akan serangan Israel bukan hanya dirasakan oleh Levy.
Berdasarkan rekaman pertemuan sandera yang dibebaskan dengan keluarga dan Netanyahu, salah satu sandera mengatakan ketakutannya adalah bahwa bukan Hamas, tetapi Israel.
"IDF yang akan membunuh kita dan kemudian mereka akan mengatakan Hamas membunuh Anda," ucapnya.
Levy sendiri menjadi simbol penderitaan sandera sejak awal perang.
Saat serangan Hamas pada 7 Oktober, video yang dirilis memperlihatkan Levy--saat itu berusia 19 tahun--diseret dengan tangan terikat dan ditodong senjata.
Kini, setelah dibebaskan, suaranya menjadi seruan keras bagi kebijakan yang lebih berpihak pada keselamatan warga yang masih berada dalam penyanderaan.
Di tengah kritik tajam, Netanyahu menunjuk Mayor Jenderal David Zini sebagai kepala baru badan intelijen Shin Bet. Penunjukan ini memicu kontroversi karena Zini dilaporkan menentang kesepakatan pertukaran sandera.
Menurut laporan Channel 12 News, Zini pernah mengatakan dalam sebuah pertemuan IDF bahwa dirinya menentang kesepakatan tersebut.
"Ini adalah perang yang tidak akan pernah berakhir," katanya.
Pernyataan tersebut, jika benar, dianggap sangat problematik.
"Jika laporan itu akurat, ini adalah pernyataan yang mengejutkan, yang layak dikutuk dengan tegas, terutama jika datang dari seseorang yang diharapkan memegang nasib para sandera di tangannya," kata Forum Sandera dan Keluarga Hilang.
Forum tersebut juga menambahkan bahwa menunjuk seorang kepala Shin Bet yang memprioritaskan perang Netanyahu daripada pengembalian para sandera adalah dosa atas kejahatan dan ketidakadilan bagi seluruh rakyat Israel.
Ini pukulan terhadap nilai solidaritas dan tugas suci untuk tidak meninggalkan seorang pun.
Sementara itu, tekanan internasional terhadap Israel untuk mengakhiri perang di Gaza semakin kuat.
Inggris telah menghentikan pembicaraan dagang dan menjatuhkan sanksi terhadap pemukim ekstremis di Tepi Barat.
Kanada dan Prancis mengancam sanksi serupa. Sedangkan Uni Eropa kini tengah meninjau ulang Perjanjian Asosiasi penting dengan Israel.
Menurut salah satu menteri Israel, kesabaran mereka telah menipis. (I-2)
PRESIDEN Prabowo Subianto mempersilahkan mahasiswa dari Palestina untuk menyanyikan lagu kebangsaan Palestina saat jamuan makan malam peresmian kampus Universitas Pertahanan (Unhan)
MENTERI Pertahanan Israel, Israel Katz, pada Rabu (11/6) meminta Mesir untuk mencegah para aktivis mencapai perbatasan Mesir dengan Jalur Gaza dan memasuki wilayah Palestina.
HAMAS dilaporkan telah menewaskan lebih dari 50 anggota kelompok bersenjata Palestina di Jalur Gaza. Kelompok tersebut ditengarai mendapat dukungan dari Israel.
SEBANYAK 12 aktivis di kapal Madleen gagal menembus blokade Israel. Namun gerakan itu membakar ribuan aktivis lain sedunia untuk meluncurkan Konvoi Global ke Gaza.
PBB mengatakan bahwa otoritas Israel menolak 11 dari 18 permintaan koordinasi bantuan di Jalur Gaza, Palestina, saat situasi kemanusiaan di wilayah kantung tersebut semakin buruk.
KELOMPOK Den Haag yang diketuai bersama oleh Kolombia dan Afrika Selatan akan menggelar pertemuan darurat tingkat menteri di ibu kota Kolombia, Bogota, pada 15-16 Juli mendatang.
EDAN Alexander dilaporkan menolak pertemuan pribadi dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, menurut media Israel.
Mereka menuntut pemulangan segera 59 sandera yang masih dalam tawanan Hamas, menurut pernyataan dari Forum Keluarga Sandera.
SEORANG pejabat senior Hamas memberi tahu Al-Araby Al-Jadeed bahwa pengeboman terbaru Israel di Jalur Gaza, Palestina, telah menewaskan satu sandera Israel dan melukai dua lainnya.
Benjamin Netanyahu mengatakan dimulainya kembali genosida di Jalur Gaza hanyalah permulaan dari rencana serangan brutal berikutnya.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam bahwa warga Palestina di Gaza yang terkepung akan mati jika sandera tidak dibebaskan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved