Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PEMIMPIN tertinggi Iran Ali Khamenei, Selasa (20/5), mengaku tidak yakin negosiasi nuklir dengan Amerika Serikat (AS) akan membuahkan
hasil.
"Negosiasi tidak langsung (dengan AS) dilakukan pada era (mantan Presiden Iran Ebrahim Raisi), seperti sekarang, tetapi tanpa hasil. Saya rasa, negosiasi itu juga tidak akan membuahkan hasil sekarang," kata dia, seperti dikutip oleh kantor berita Mehr.
Tuntutan AS agar Iran menghentikan pengayaan uranium adalah 'kesalahan besar,' kata Khamenei, seperti dikutip oleh kantor berita ISNA.
Pemerintah Iran menjalankan kebijakannya sendiri dan tidak perlu diberi tahu apa yang harus dilakukan, kata pemimpin tertinggi Negeri Para Mullah itu.
Pada Senin (19/5), Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Iran Majid Takht-Ravanchi memperingatkan bahwa kesepakatan tidak akan tercapai jika AS terus bersikeras untuk menghentikan secara total pengayaan uranium Iran.
Kedua negara telah menjalani empat putaran perundingan nuklir yang dimediasi Oman sejak pertengahan April setelah Presiden AS Donald Trump mengirim surat kepada Khamenei pada awal Maret.
Surat Trump itu menawarkan kesepakatan baru dan dia mengancam akan melakukan aksi militer jika upaya diplomatik gagal.
Iran kemudian menolak perundingan langsung tetapi setuju untuk melakukan dialog tidak langsung.
Wamenlu Iran lainnya, Kazem Gharibabadi, Selasa (20/5) mengatakan bahwa pemerintahnya telah menerima proposal untuk putaran perundingan tidak langsung berikutnya dengan AS dan sedang mempertimbangkannya.
Seorang jurnalis Wall Street Journal melaporkan, tanpa menyebutkan sumbernya, bahwa perundingan tersebut mungkin akan berlangsung di Roma, akhir pekan ini.
Iran menandatangani perjanjian nuklir dengan Tiongkok, Prancis, Rusia, Inggris, AS, dan Jerman, serta Uni Eropa, pada 2015. Kesepakatan itu mengharuskan Iran untuk mengurangi program nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi.
Namun, AS menarik diri dari kesepakatan itu pada 2018 pada masa jabatan Trump yang pertama dan memberlakukan kembali sanksi terhadap Iran, yang merusak perjanjian itu.
Menanggapi langkah AS tersebut, Iran mengumumkan akan mengurangi komitmen pada perjanjian itu dengan mengabaikan pembatasan penelitian nuklir dan tingkat pengayaan uranium. (Ant/Z-1)
Pertamina berencana melakukan pergeseran (shifting) sumber impor minyak mentah (crude) dari beberapa negara ke Amerika Serikat.
Serangan Israel menargetkan program nuklir Iran serta sejumlah fasilitas militer lainnya.
AMERIKA Serikat mengevakuasi staf diplomatik dari kedutaan besarnya di Baghdad, Irak. Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS mengonfirmasi itu kepada Anadolu, Rabu (11/6).
Pemerintah Indonesia terus melakukan pendampingan melalui perwakilan RI di Amerika Serikat dengan bantuan konsuler.
AS dan Tiongkok mencapai kemajuan yang meredakan perang dagang.
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump menyatakan kesepakatan telah dicapai antara AS dan Tiongkok untuk meredam tensi perang dagang berkepanjangan.
IRAN bertekad terus memperkaya uranium dengan atau tanpa kesepakatan dengan negara-negara besar dunia. Trump mengancam memerangi Iran bila tidak menyepakati perjanjian nuklir.
PEMIMPIN tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada Selasa (18/2) menolak usulan Amerika Serikat (AS) untuk mengusir warga Palestina dari Jalur Gaza yang dilanda perang.
PEMIMPIN Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menepis prospek negosiasi dengan Amerika Serikat. Ia menyatakan bahwa pengalaman masa lalu menunjukkan itu.
KOMANDAN utama pejuang Suriah berjanji memburu siapa pun yang terlibat dalam penyiksaan dan pembunuhan orang-orang yang ditahan rezim Assad selama pemerintahannya.
PEMIMPIN Revolusi Islam Iran, Imam Sayyid Ali Khamenei, menekankan bahwa peristiwa terkini di Suriah telah diatur oleh Amerika Serikat (AS) dan entitas Zionis, Rabu (11/12).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved