Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
JD Vance mengatakan Rusia menuntut "terlalu banyak" dalam negosiasi dengan Ukraina, menandakan meningkatnya frustrasi dari Washington terhadap pembicaraan gencatan senjata untuk mengakhiri perang antara kedua negara tersebut.
Berbicara dalam konferensi keamanan yang dihadiri para pemimpin militer dan diplomatik senior di Washington, Wakil Presiden AS itu menyatakan Gedung Putih fokus mendorong kedua belah pihak untuk menggelar pembicaraan langsung. AS siap menarik diri jika sejumlah target tidak tercapai.
“Saya tidak akan mengatakan bahwa Rusia tidak tertarik untuk menyelesaikan konflik ini,” ujar Vance dalam wawancara di atas panggung bersama Presiden Dewan Keamanan Munich, Wolfgang Ischinger.
“Tapi yang saya katakan adalah, saat ini, Rusia menuntut sejumlah persyaratan tertentu, sejumlah konsesi tertentu untuk mengakhiri konflik. Kami pikir mereka meminta terlalu banyak. Oke?”
Saat dimintai tanggapan atas pernyataan itu pada Rabu malam, Presiden Donald Trump berkata, “Mungkin itu benar.”
“Kita berada pada titik di mana beberapa keputusan harus segera dibuat,” ujar Trump. “Saya tidak senang dengan ini… saya tidak senang.”
Para pejabat tinggi pemerintahan, termasuk Vance dan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio, disebutkan semakin frustrasi terhadap sikap kaku Rusia dalam pembicaraan untuk mengakhiri perang. Utusan Trump, Steve Witkoff, menggelar empat putaran pembicaraan langsung dengan Putin, namun belum membuahkan konsesi konkret dari pihak Rusia.
Dalam pernyataannya, Vance kembali menegaskan ancaman Gedung Putih akan “menarik diri jika [Trump] merasa tidak ada kemajuan.”
“Yang ingin kami capai sekarang adalah agar Rusia dan Ukraina setidaknya menyepakati panduan dasar untuk duduk bersama dan berbicara,” ujarnya. “Tentu saja, Amerika Serikat siap ikut serta dalam percakapan tersebut, namun sangat penting agar Rusia dan Ukraina mulai berbicara satu sama lain. Kami pikir itu adalah langkah besar selanjutnya yang ingin kami dorong.”
Setelah bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Vatikan bulan lalu, Trump mengancam akan menjatuhkan sanksi sekunder kepada Rusia karena terus menggempur Kyiv dan kota-kota besar lainnya di Ukraina, meskipun sedang berlangsung pembicaraan menuju gencatan senjata permanen.
“Tidak ada alasan bagi Putin untuk menembakkan rudal ke wilayah sipil, ke kota dan desa, dalam beberapa hari terakhir,” tulis Trump kala itu. “Hal ini membuat saya berpikir mungkin dia memang tidak ingin menghentikan perang, dia hanya mempermainkan saya, dan harus dihadapi dengan cara berbeda.”
Pejabat tinggi Rusia terus mempertahankan posisi keras mereka, menuntut penarikan pengaruh NATO serta pembatasan keamanan Ukraina dan bahkan pengaruh atas politik dalam negerinya.
“Marco Rubio kemarin juga menyampaikan penilaian bahwa tim Amerika kini mulai memahami posisi Rusia dan akar penyebab dari situasi ini,” kata Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, dalam wawancara di program Meet the Press pekan lalu. “Salah satu akar penyebabnya, selain NATO dan penciptaan ancaman militer langsung di perbatasan kami, adalah persoalan hak-hak minoritas nasional di Ukraina.”
Dalam wawancara pertamanya sejak lengser dari jabatan, mantan Presiden AS Joe Biden menuduh Trump melakukan “politik meredakan ala abad modern,” dan menyebut mengharapkan Ukraina menyerahkan wilayahnya demi menghentikan perang adalah hal yang “konyol.” (The Guardian/Z-2)
Satu orang tewas, dua hilang setelah enam orang terseret arus dari air terjun Dillon Falls, Oregon, Amerika Serikat.
Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat di awal pekan ini, Senin (21/7).
Pemerintahan Ekuador mengekstrasidi gembong narkoba Adolfo Macias, alias Fito, ke Amerika Serikat, sebulan setelah ia ditangkap kembali.
Pesawat Delta Air Lines terpaksa kembali ke Bandara Internatsional Los Angeles (LAX), setelah salah satu mesinnya terbakar.
ANGGOTA Komisi VI DPR RI, Rachmat Gobel, mengapresiasi dan memuji Presiden Prabowo Subianto dan tim ekonomi yang berhasil menurunkan tarif ekspor Indonesia ke Amerika Serikat.
ISRAEL dan Suriah mencapai kesepakatan gencatan senjata mendapat dukungan dari Turki, Yordania, dan negara-negara tetangga lainnya.
Uni Eropa resmi mengesahkan salah satu paket sanksi paling keras terhadap Rusia.
PEMERINTAH Rusia kembali menegaskan sikap tegasnya terkait kebijakan pertahanan nasional, khususnya soal doktrin nuklir.
Rusia luncurkan lebih dari 400 drone dan satu rudal jarak jauh ke empat wilayah di Ukraina.
Citra setelit menangkap gambar Gunung Berapi Klyuchevskoy di Rusia yang memuntahkan gumpalan asap sepanjang 1.600 kilometer ke atmosfer bumi.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump meningkatkan tekanannya terhadap Rusia dengan mengancam akan memberlakukan tarif tinggi dan membuka jalur baru pengiriman senjata ke Ukraina.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan tenggat waktu kepada Rusia untuk mengakhiri konflik di Ukraina dalam waktu 50 hari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved