Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
Seorang pejabat senior Hamas, Basem Naim, menyatakan bahwa kelompoknya tidak lagi tertarik untuk melanjutkan pembicaraan mengenai gencatan senjata dengan Israel. Ia juga menyerukan kepada komunitas internasional agar segera menghentikan apa yang disebutnya sebagai “perang kelaparan” yang dilancarkan Israel terhadap warga Gaza.
“Tak ada gunanya lagi membahas gencatan senjata atau proposal perdamaian baru selama perang kelaparan dan pembantaian masih terus berlangsung di Jalur Gaza,” tegas Basem Naim dikutip dari AFP, Selasa (6/5).
Naim, yang merupakan anggota biro politik Hamas sekaligus mantan Menteri Kesehatan Gaza, mendesak dunia untuk menekan pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu agar menghentikan apa yang ia sebut sebagai kejahatan kelaparan, kehausan, dan pembunuhan massal.
Pernyataan ini disampaikan satu hari setelah militer Israel mengumumkan rencana operasi militer skala besar yang mencakup pengusiran sebagian besar warga Gaza dari tempat tinggal mereka. Kabinet keamanan Israel pada Senin lalu juga telah menyetujui rencana tersebut, yang menurut seorang pejabat Israel, mencakup “pendudukan penuh Jalur Gaza dan penguasaan wilayahnya”.
Sejak dimulainya perang pada 7 Oktober 2023—yang dipicu oleh serangan mendadak Hamas ke wilayah Israel—hampir seluruh penduduk Gaza telah mengalami pengungsian, bahkan berkali-kali.
Blokade total Israel terhadap Gaza yang dimulai sejak 2 Maret telah memperparah krisis kemanusiaan yang sudah sangat memprihatinkan.
Setelah dua bulan masa jeda, Israel kembali melancarkan serangan militernya ke Gaza pada 18 Maret.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Noël Barrot, menyebut rencana ofensif Israel di Gaza sebagai “tidak dapat diterima” dalam sebuah wawancara radio pada Selasa. Ia juga menegaskan bahwa tindakan tersebut melanggar hukum kemanusiaan internasional. (Z-10)
Israel menganggap perlucutan senjata Hamas sebagai salah satu dari beberapa syarat utama bagi kesepakatan apa pun untuk mengakhiri konflik.
Hamas menegaskan tidak akan menyerahkan senjata, kecuali terbentuk negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
Menlu AS Marco Rubio mengkritik langkah beberapa negara Barat yang akan mengakui Palestina.
Kedutaan Besar Israel mengkritik langkah Kanada untuk mengakui negara Palestina pada September mendatang.
Kementerian Kesehatan Palestina yang dikelola Hamas mengatakan tujuh warga Gaza meninggal dunia akibat malnutrisi.
Negara-negara Arab dan Barat menyerukan agar Hamas menyerahkan senjata dan mengakhiri kekuasaan di Gaza.
Witkoff menyatakan bahwa sebagian besar warga Israel ingin para sandera pulang dan sebagian besar warga Gaza juga ingin para sandera pulang.
Satu staf Palang Merah Palestina dilaporkan tewas, tiga lainnya terluka dalam serangan udara Israel yang menghantam markas PRCS.
PEMERINTAH Gaza menuduh Israel sengaja menciptakan kekacauan untuk menghambat penyaluran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
UNI Emirat Arab (UEA) dan Irak menyambut baik pernyataan dari sejumlah negara mengenai pengakuan terhadap Negara Palestina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved