Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Israel Akui Tembaki Ambulans di Gaza dan Bunuh Petugasnya

Khoerun Nadif Rahmat
29/3/2025 16:30
Israel Akui Tembaki Ambulans di Gaza dan Bunuh Petugasnya
Ilustrasi.(Al Jazeera)

MILITER Israel mengakui bahwa mereka menembaki ambulans di Jalur Gaza, Palestina, setelah mengidentifikasi ambulans tersebut sebagai kendaraan yang mencurigakan. 

Insiden tersebut terjadi pada Minggu (23/3) waktu setempat di lingkungan Tal al-Sultan di kota Rafah selatan, dekat dengan perbatasan Mesir. 

Pasukan Israel melepaskan tembakan ke arah kendaraan yang diduga oleh mereka sebagai kendaraan Hamas dan menewaskan beberapa yang mereka anggap sebagai teroris Hamas. 

"Beberapa menit setelah itu, kendaraan tambah melaju dengan mencurigakan ke arah pasukan. Pasukan merespons dengan menembak ke arah kendaraan yang mencurigakan itu, menewaskan sejumlah teroris Hamas dan Jihad Islam," kata militer Israel dalam pernyataan dikutip TRT World.

Pihak militer tidak merinci ada tidaknya tembakan atau percobaan penyerangan yang berasal dari kendaraan-kendaraan yang mencurigakan tersebut.

"Setelah penyelidikan awal, ditentukan bahwa beberapa kendaraan yang mencurigakan adalah ambulans dan truk pemadam kebakaran," lanjut 

Sehari setelah kejadian, badan pertahanan sipil Gaza mengatakan dalam pernyataan bahwa mereka belum mendengar kabar dari tim penyelamat yang terdiri dari enam orang dari Tal al-Sulta yang segera dikirim untuk menanggapi korban tewas dan luka-luka.

Selanjutnya pada Jumat, badan tersebut melaporkan menemukan mayat pemimpin tim dan kendaraan penyelamat, ambulans, dan kendaraan pemadam kebakaran. Mereka mengatakan bahwa kendaraan dari Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina telah hancur.

Anggota biro politik Hamas, Basem Naim, menuduh Israel melakukan pembantaian yang disengaja dan brutal terhadap tim Pertahanan Sipil dan Bulan Sabit Merah Palestina di kota Rafah.

"Pembunuhan yang ditargetkan terhadap petugas penyelamat, yang dilindungi oleh hukum humaniter internasional, merupakan pelanggaran mencolok terhadap Konvensi Jenewa dan merupakan kejahatan perang," katanya.

Kepala Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB, Tom Fletcher, mengatakan bahwa sejak 18 Maret lalu serangan udara Israel di wilayah padat penduduk telah menewaskan ratusan anak-anak dan warga sipil lainnya.

"Pasien-pasien terbunuh di ranjang rumah sakit mereka. Ambulans ditembaki. Para penanggap pertama terbunuh," katanya dalam pernyataan.

"Jika prinsip-prinsip dasar hukum humaniter masih diperhitungkan, komunitas internasional harus bertindak selagi bisa untuk menegakkannya." (I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya