Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
RENCANA Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menguasai penuh Gaza semakin nyata. Langkah ini belum pernah dilakukan Israel selama hampir dua dekade. Setelah hampir dua tahun perang, militer Israel kini mengendalikan sekitar 75% wilayah Gaza.
Analis menilai rencana ini, yang digagas langsung oleh Netanyahu, lebih mencerminkan manuver politik domestik dibanding strategi militer yang matang. Menurut mereka, kebijakan tersebut memberi Netanyahu waktu untuk menjaga kelangsungan karier politiknya.
Netanyahu menyebut Kota Gaza dan kamp-kamp pusat di wilayah yang terkepung itu sebagai dua benteng tersisa Hamas.
"Mengingat penolakan Hamas untuk meletakkan senjata, Israel tidak punya pilihan selain menyelesaikan pekerjaan dan menuntaskan kekalahan Hamas," katanya seperti dikutip CNN, Selasa (12/8).
Hamas menanggapi dengan menuding Netanyahu memanfaatkan isu sandera untuk memperpanjang operasi militer.
"Netanyahu terus memanipulasi isu (sandera Israel) sebagai dalih untuk melanjutkan agresi dan menyesatkan opini publik," kata Hamas dalam sebuah pernyataan.
"Satu-satunya cara untuk memastikan kelangsungan hidup mereka adalah dengan menghentikan agresi dan mencapai kesepakatan, bukan dengan melanjutkan pemboman dan blokade," tambahnya.
Pada saat yang sama, Netanyahu membantah krisis kelaparan di Gaza, meski laporan internasional, termasuk dari PBB, menunjukkan kondisi sebaliknya.
Unicef mengungkapkan bahwa pada Juli lalu saja hampir 12.000 anak di Gaza mengalami malanutrisi akut, ini angka bulanan tertinggi yang pernah tercatat. Netanyahu menuding Hamas bertanggung jawab atas kelangkaan pangan dan menuduh kelompok tersebut sengaja menciptakan kekurangan pasokan dengan menjarah bantuan.
Ketika diminta menanggapi pernyataan Presiden AS Donald Trump yang dua pekan lalu menyebut ada kelaparan nyata di Gaza, Netanyahu tidak menjawab langsung. Dia hanya mengatakan menghargai dukungan Trump.
Menurut Kantor Perdana Menteri Israel, Netanyahu dan Trump telah berbicara tentang rencana Israel menguasai sisa benteng Hamas di Gaza untuk mengakhiri perang dengan membebaskan para sandera dan mengalahkan Hamas.
"Perdana Menteri berterima kasih kepada Presiden Trump atas dukungannya yang teguh terhadap Israel sejak awal perang," tulis pernyataan tersebut. (I-2)
PERDANA Menteri Australia Anthony Albanese menegaskan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyangkal penderitaan warga Jalur Gaza, Palestina.
PERDANA Menteri Australia Anthony Albanese menuding Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak mengakui penderitaan warga sipil di Jalur Gaza, Palestina.
TIGA puluh keluarga Palestina terpaksa membongkar rumah dan meninggalkan wilayah barat laut Ramallah, Tepi Barat yang diduduki, pada Senin (11/8) malam.
Palestina menyebut Israel sebagai 'pembunuh wartawan paling berbahaya' setelah 230 jurnalis di Jalur Gaza telah menjadi korban kebiadaban mereka.
Grup musik legendaris U2 mengecam kekerasan di Gaza, mengutuk serangan Hamas, mendesak perlindungan warga sipil, dan menyerukan solusi dua negara.
PERDANA Menteri Australia, Anthony Albanese mengumumkan bahwa negaranya akan secara resmi mengakui Palestina pada September mendatang, bersamaan dengan pertemuan Majelis Umum PBB.
hampir 270 jurnalis sejak melancarkan serangan ke Jalur Gaza pada Oktober 2023, serangan di Gaza menewaskan lima kru liputan Al Jazeera.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved