Headline

Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.

Palestina Desak Wartawan Dunia Bersuara Demi Para Jurnalis di Jalur Gaza

Basuki Eka Purnama
12/8/2025 10:21
Palestina Desak Wartawan Dunia Bersuara Demi Para Jurnalis di Jalur Gaza
Warga Palestina menggelar aksi demonstrasi memprotes aksi pembunuhan wartawan oleh Israel di Ramallah, Tepi Barat.(AFP/ZAIN JAAFAR)

PALESTINA mendesak jurnalis dan asosiasi kewartawanan sedunia untuk bersuara dan bertindak melindungi wartawan Palestina serta melawan upaya Israel mendelegitimasi kerja para jurnalis.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Palestina, Selasa (12/8), menyebut Israel sebagai 'pembunuh wartawan paling berbahaya' setelah 230 jurnalis di Jalur Gaza telah menjadi korban kebiadaban mereka.

"Kebijakan kriminal Israel bertujuan membunuh semua saksi mata genosida yang mereka lakukan dan mengubur semua bukti kejahatan mereka," cicit Kemlu Palestina di X.

Rezim Zionis Israel disebut telah membunuh para jurnalis dengan kejam sebagai balas dendam terhadap pihak-pihak yang menyampaikan kebenaran.

Menurut Palestina, langkah Israel yang sengaja mengincar wartawan juga menunjukkan bahwa upaya pembersihan etnik di Palestina adalah tindakan jangka panjang dan sistematis.

Palestina mendesak jurnalis di seluruh dunia untuk tidak ikut menyebarkan narasi kebohongan dan propaganda Israel serta menolak upaya dehumanisasi dan delegitimasi jurnalis Palestina.

"Tidak ada jurnalis yang boleh terlibat dalam penghasutan dan pembunuhan jurnalis lain," kata Kemlu Palestina.

Palestina juga memuji para wartawan yang teguh menjalankan tugas jurnalistiknya dengan profesionalisme tinggi dan komitmen terhadap kebenaran meski menghadapi situasi yang amat buruk.

"Mereka adalah pahlawan yang seharusnya dihormati, bukan dihina," kata Kemlu Palestina.

Daftar wartawan yang dibunuh Israel semakin panjang setelah empat jurnalis Al Jazeera tewas dalam serangan roket pasukan Israel pada Minggu (10/8), menurut laporan Xinhua.

Keempat jurnalis itu adalah Anas Al Sharif dan Mohammed Qreiqeh serta juru kamera Ibrahim Zaher dan Mohammed Noufal. Mereka tewas setelah Israel menyerang tenda mereka di depan RS Al Shifa di Kota Gaza. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya