Headline

BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia

Delegasi Indonesia Selangkah lagi Tembus Gaza, Tantang Blokade Israel

Haufan Hasyim Salengke
01/9/2025 18:28
Delegasi Indonesia Selangkah lagi Tembus Gaza, Tantang Blokade Israel
Delegasi dari 44 di bawah panji Global Sumud Flotilla berlayar ke Gaza untuk mematahkan pengepungan ilegal Israel di Jalur Gaza dan menyalurkan bantuan bagi warga di daerah kantong itu.(Adara Relief International)

ARMADA kapal global berlayar menuju Gaza sebagai bagian dari inisiatif maritim internasional yang bertujuan mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada warga Gaza yang kelaparan.

Konvoi pertama, yang terdiri dari puluhan kapal sipil kecil yang membawa aktivis, pekerja kemanusiaan, dokter, pelaut, dan pasokan kemanusiaan, berangkat dari pelabuhan Spanyol, Minggu (31/8), untuk bertemu di Tunisia dengan gelombang kedua pada 4 September.

Dari Indonesia, perwakilan Adara Relief International telah tiba di Bandara Carthage, Tunisia, Minggu (31/8). Bersama puluhan delegasi Indonesia lainnya, Adara bergerak bersama dalam misi Global Sumud Flotilla.

Agenda utama di Tunisia adalah mengikuti pelatihan selama empat hari sebelum berlayar menuju perairan Gaza. Maryam Rachmayani selaku Direktur Utama dan Latifah Hariawati selaku Direktur Program dan Penyaluran mewakili Adara Relief International dalam misi kemanusiaan kali ini.

“Kami berangkat membawa nama baik Indonesia. Kami mohon dukungan pemerintah Indonesia agar kami dapat mencapai tujuan. Jika pun terjadi sesuatu, kami berharap pemerintah memberikan bantuan diplomasi bagi kami. Mohon doa agar rombongan Indonesia berhasil membuka blokade Gaza, sehingga jalur bantuan dapat terbuka dan makanan, obat-obatan, serta air bersih bisa masuk,” ujar Maryam dalam keterangannya, Senin (1/9).

Sumud Nusantara

Sebelum bertolak ke Tunisia, Maryam dan delegasi menghadiri pelepasan Sumud Nusantara di Malaysia yang diresmikan langsung oleh Perdana Menteri Anwar Ibrahim. Pemimpin Malaysia menegaskan seperti Indonesia yang telah merdeka dari Belanda, dan Malaysia yang merdeka dari Inggris, Palestina pun bisa merdeka dari penjajahan.

Maryam menegaskan pemberangkatan kapal dalam program Sumud Nusantara sangat penting, merupakan bagian dari pembelaan bangsa-bangsa untuk Gaza. Ia menggarisbawahi pernyataan Anwar bahwa banyak cara dan jalan untuk membela Palestina, baik dengan donasi, edukasi, sosialisasi tentang Palestina, juga dengan fisik.

“Kita tunjukkan bahwa keberangkatan kita ke Gaza merupakan pembelaan kita kepada penduduk Gaza,” kata Maryam mengutip Anwar.

Sebelumnya, perkumpulan sipil telah melakukan berbagai cara untuk menembus blokade Gaza melalui Global March To Gaza, Freedom Flotilla Coalition, Sumud Afrika Utara, Sumud Nusantara, hingga akhirnya bersatu di bawah Global Sumud Flotilla.

Global Sumud Flotilla merupakan koalisi sipil yang terdiri dari pekerja kemanusiaan, dokter, seniman, pengacara, jurnalis, pemengaruh, hingga pelaut yang bergerak dengan kepercayan pada harkat dan martabat manusia, serta memiliki semangat dalam satu nilai kemanusiaan.

Global Sumud Flotilla merupakan disebut sebagai upaya nyata masyarakat dunia untuk membuka blokade di Gaza agar bantuan bisa masuk dengan optimal.

Negara Mana Saja yang Berpartisipasi?

Penyelenggara menggambarkan Global Sumud Flotilla sebagai misi maritim terbesar ke Gaza, yang menyatukan lebih dari 50 kapal dan delegasi dari sedikitnya 44 negara.

Menurut Global Sumud Flotilla, delegasi dari 44 negara telah berkomitmen untuk berlayar ke Gaza sebagai bagian dari misi maritim terbesar untuk mematahkan pengepungan ilegal Israel.

Negara-negara dari enam benua akan berpartisipasi dalam armada ini, termasuk negara seperti Australia, Brasil, Afrika Selatan, dan sejumlah negara Eropa. Menurut kelompok tersebut, para peserta tidak berafiliasi dengan pemerintah atau partai politik mana pun.

Siapa Saja Kelompok yang Berpartisipasi?

Misi ini diorganisasikan oleh empat koalisi besar, termasuk kelompok-kelompok yang telah berpartisipasi dalam upaya darat dan laut sebelumnya ke Gaza. Yaitu Global Movement to Gaza (GMTG) yang sebelumnya dikenal sebagai Global March to Gaza, Freedom Flotilla Coalition (FFC), Maghreb Sumud Flotilla yang berbasis di Afrika Utara, dan Sumud Nusantara, yaitu konvoi yang dipimpin oleh rakyat dari Malaysia dan 8 negara lainnya, yang bertujuan untuk mematahkan blokade Gaza dan memupuk solidaritas di antara negara-negara Selatan.

Siapa Saja Figur yang Terlibat?

Menurut situs web Global Sumud Flotilla, koalisi ini terdiri dari berbagai pihak, termasuk penyelenggara, pekerja kemanusiaan, dokter, seniman, rohaniwan, pengacara, dan pelaut, yang dipersatukan oleh keyakinan akan martabat manusia, kekuatan aksi tanpa kekerasan, dan satu kebenaran: pengepungan dan genosida harus diakhiri.

Sebuah komite pengarah juga telah dibentuk, yang beranggotakan tokoh dan pemengaruh seperti aktivis Swedia Greta Thunberg, sejarawan Kleoniki Alexopoulou, aktivis hak asasi manusia Yasemin Acar, sosioenvironmentalis Thiago Avila, ilmuwan politik dan pengacara Melanie Schweizer, ilmuwan sosial Karen Moynihan, fisikawan Maria Elena Delia, aktivis Palestina Saif Abukeshek, aktivis kemanusiaan Muhammad Nadir al-Nuri, aktivis Marouan Ben Guettaia, aktivis Wael Nawar, aktivis dan peneliti sosial Hayfa Mansouri, dan aktivis hak asasi manusia Torkia Chaibi. (Al-Jazeera/B-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Haufan Salengke
Berita Lainnya