Headline

BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia

Ben-Gvir Usulkan Tindakan Keras, Penahanan Ketat bagi Aktivis Armada Greta Thunberg

Haufan Hasyim  Salengke
01/9/2025 09:10
Ben-Gvir Usulkan Tindakan Keras, Penahanan Ketat bagi Aktivis Armada Greta Thunberg
Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir mengusulkan tindakan keras terhadap aktivis Greta Thunberg dan kawan-kawan yang mencoba mencapai Gaza.(Royanews)

MENTERI Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir sedang mempersiapkan strategi ketat untuk lebih dari 200 orang yang diperkirakan akan tiba di Israel menumpangi armada terbesar yang dijadwalkan mencapai Gaza, menurut media Israel Israel Hayom.

Kadatangan para aktivis, yang datang dari 44 negara dan berangkat dari Barcelona, ​​Sisilia, Yunani, dan Tunisia, dibahas dalam pertemuan terbatas di kediaman Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Minggu (31/8), bersama dengan personel keamanan.

Ben-Gvir dilaporkan menganjurkan langkah-langkah yang lebih dari sekadar penahanan ringan dan deportasi udara, dengan mengusulkan pendekatan pencegahan.

Kamis lalu, Ben-Gvir bertemu dengan pejabat tinggi kepolisian dan lembaga pemasyarakatan untuk menyusun rencana yang akan disampaikan kepada Netanyahu.

Strategi tersebut mencakup penahanan para aktivis dalam ‘kondisi setara teroris’ di fasilitas Ktzi'ot dan Damon (khusus perempuan), tanpa televisi atau radio, makanan pokok, dan penahanan jangka panjang, alih-alih menginap.

Penahanan tersebut dinyatakan dapat dibenarkan dengan dalih mereka memasuki zona militer terlarang, dan dokumentasi dugaan hubungan masing-masing individu dengan teroris sedang direncanakan.

Selain itu, rencana tersebut mencakup penyitaan kapal-kapal aktivis dan mengubahnya menjadi kapal polisi untuk membentuk pasukan maritim. Disebutkan menurut penilaian yudisial tindakan tersebut diperbolehkan.

Para pejabat yang dekat dengan Ben-Gvir mengatakan penanganan ‘lembut’ sebelumnya terhadap armada aktivis, termasuk armada Greta Thunberg, gagal mencegah upaya terulang, dan langkah-langkah baru ini bertujuan untuk mencegah kedatangan di masa mendatang.

Mematahkan Blokade

Melansir Deutsche Welle, sebuah armada bantuan menuju Gaza yang membawa aktivis iklim Swedia Greta Thunberg telah berlayar dari Barcelona pada Minggu (31/8), kata penyelenggara.

Setidaknya 20 kapal meninggalkan pelabuhan di pesisir timur Spanyol tepat setelah pukul 15.30 CEST (13.30 GMT) membawa bantuan kemanusiaan dan sejumlah aktivis. Para pendukung menyemangati mereka.

Ratusan orang turut serta dalam konvoi kemanusiaan Global Sumud Flotilla, yang berjanji dan bertekad untuk membuka koridor kemanusiaan dan mengakhiri genosida yang sedang berlangsung terhadap rakyat Palestina.

Konvoi maritim tersebut membawa makanan, air, dan obat-obatan. "Pertanyaan di sini hari ini (Minggu) bukanlah mengapa kita berlayar," kata Thunberg kepada para wartawan. "Ceritanya di sini adalah tentang Palestina," katanya. "Ceritanya di sini adalah bagaimana orang-orang secara sengaja dirampas dari sarana yang sangat mendasar untuk bertahan hidup. Ceritanya di sini adalah bagaimana dunia bisa diam," tambahnya.

Ini adalah kedua kalinya Thunberg mencoba mencapai perairan Gaza, setelah dideportasi pada Juni lalu oleh Israel ketika kapal yang ia tumpangi bersama 11 orang lainnya dihentikan oleh militer Israel. Mantan Wali Kota Barcelona ​​Ada Colau, aktor Irlandia Liam Cunningham, dan Eduard Fernandez dari Spanyol juga berada di dalam armada saat ini sebagai bagian dari delegasi aktivis dari 44 negara berbeda.

Hingga 70 kapal diperkirakan akan menjadi bagian pada perjalanan terakhir, dengan lebih banyak kapal akan bergabung dari pelabuhan-pelabuhan di Italia dan Tunisia dalam beberapa hari mendatang.

Armada tersebut diperkirakan akan tiba di Jalur Gaza yang tengah dilanda perang pada pertengahan September, menandai upaya keempat sejauh ini di 2025 untuk mematahkan blokade maritim yang dijalankan Israel terhadap Gaza. (B-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Haufan Salengke
Berita Lainnya