Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Menteri Sayap Kanan Yahudi Desak Netanyahu Hentikan Bantuan ke Gaza

Ferdian Ananda Majni
07/7/2025 13:34
Menteri Sayap Kanan Yahudi Desak Netanyahu Hentikan Bantuan ke Gaza
Menteri Sayap Kanan Yahudi Desak Netanyahu Hentikan Bantuan ke Gaza.(yahoo.com)

MENTERI Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir menyerukan kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk segera menghentikan aliran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. 

Dalam pernyataannya pada Minggu (6/7), Ben-Gvir juga mendesak agar Israel melakukan evakuasi paksa terhadap penduduk Gaza dan merebut kendali penuh atas wilayah tersebut, sebagai respons terhadap usulan gencatan senjata yang sedang dinegosiasikan.

Dalam unggahan di platform X, Ben-Gvir menegaskan bahwa setiap kesepakatan gencatan senjata yang mencakup demiliterisasi Gaza di masa mendatang, penarikan pasukan Israel dari wilayah yang telah dikuasai, pembebasan tahanan Palestina atau pemulihan kekuatan Hamas melalui bantuan kemanusiaan, merupakan bentuk ‘hadiah bagi terorisme'.

“Satu-satunya cara untuk meraih kemenangan adalah melalui penaklukan penuh Jalur Gaza, penghentian total bantuan ‘kemanusiaan’ dan dorongan untuk emigrasi. Saya menyerukan kepada perdana menteri untuk meninggalkan jalan menyerah dan kembali ke jalan kemenangan,” tulis Ben-Gvir seperti dikutip dari Press TV, Senin (7/7)

Sampaikan tanggapan positif

Di sisi lain, kelompok Hamas mengonfirmasi bahwa mereka telah menyampaikan tanggapan positif terhadap rancangan gencatan senjata terbaru. Namun, mereka mengusulkan tiga perubahan penting pada dokumen yang disusun para mediator internasional.

Usulan tersebut mencakup; kelanjutan perundingan mengenai gencatan senjata permanen jika kesepakatan belum tercapai dalam masa jeda 60 hari; penempatan sementara pasukan Israel selama masa jeda tersebut; dan pendistribusian bantuan kemanusiaan melalui badan-badan PBB, bukan melalui Gaza Humanitarian Foundation (GHF) yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat (AS).

Sejak GHF mulai beroperasi di Gaza pada akhir Mei, lebih dari 700 warga Palestina dilaporkan tewas dan ribuan lainnya terluka saat mencoba mengakses bantuan di sekitar lokasi pendistribusian.

Hamas juga menyampaikan kesiapan penuh untuk segera melanjutkan perundingan baru mengenai mekanisme implementasi kerangka gencatan senjata. 

Mereka menegaskan bahwa setiap kesepakatan harus mencantumkan komitmen Israel untuk mengakhiri operasi militer secara permanen.

Menanggapi posisi Hamas, Israel mengumumkan pengiriman tim negosiator ke Qatar untuk melanjutkan pembicaraan. Para mediator internasional menyampaikan bahwa mereka telah menyusun proposal akhir untuk gencatan senjata selama 60 hari, yang bertujuan mengakhiri konflik berkepanjangan selama hampir dua tahun di Gaza.

Hentikan proses damai

Namun, Israel disebut telah membatalkan kesepakatan gencatan senjata sebelumnya yang mulai berlaku pada 19 Januari. Pada 18 Maret, militer Israel melanjutkan operasi militernya, menewaskan sekitar 400 orang dalam satu malam, dan menghentikan proses damai yang sempat berlangsung selama dua bulan.

Israel, dengan dukungan Amerika Serikat, kemudian menarik diri dari pembicaraan fase kedua kesepakatan yang mencakup penghentian perang dan pembebasan seluruh tawanan Israel yang masih ditahan di Gaza.

Sejak dimulainya perang pada 7 Oktober 2023, otoritas Gaza melaporkan bahwa sebanyak 57.338 warga Palestina telah kehilangan nyawa, dan 135.957 lainnya mengalami luka-luka akibat serangan Israel. (Fer/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik