Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Trump dan Netanyahu Bahas Gencatan Senjata Gaza, Berikut ini Isinya

Ferdian Ananda Majni
09/7/2025 09:20
Trump dan Netanyahu Bahas Gencatan Senjata Gaza, Berikut ini Isinya
PM Israel Benjamin Netanyahu (kiri).(Dok.)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu di Gedung Putih, Washington, pada Senin (7/7). 

Dalam pertemuan tersebut, salah satu topik utama yang dibahas adalah potensi tercapainya gencatan senjata antara Israel dan Hamas, guna mengakhiri agresi militer di Jalur Gaza yang telah berlangsung sejak Oktober 2023.

Trump mengungkapkan dirinya telah mengajukan rancangan gencatan senjata kepada kedua pihak. Dia menyatakan keyakinannya kesepakatan damai dapat tercapai di Gaza dalam pekan ini. 

Optimisme tersebut muncul setelah AS menyerahkan proposal gencatan senjata kepada Israel dan Hamas dan menurut Trump, pihak Israel telah memberikan persetujuan atas rancangan tersebut.

Ketika ditanya tentang kemungkinan solusi dua negara, Trump menyerahkan pertanyaan tersebut kepada Netanyahu, yang mengatakan Palestina seharusnya memiliki kekuasaan untuk memerintah diri sendiri tetapi tidak ada kekuasaan untuk mengancam Israel.

"Artinya, beberapa kewenangan, seperti keamanan secara keseluruhan, akan selalu berada di tangan kami. Nah, itu fakta dan tak seorang pun di Israel akan menyetujui hal lain, karena kami tidak ingin bunuh diri," kata Netanyahu seperti dikutip NBC News, Rabu (9/7).

Di sisi lain, Hamas mengonfirmasi telah merespons secara positif terhadap usulan yang diajukan Washington. Namun, mereka juga menyampaikan tiga permintaan tambahan yang disebut Israel sebagai syarat tidak dapat diterima.

Apa isi proposal gencatan senjata versi AS?

Proposal gencatan senjata yang disusun Amerika Serikat menitikberatkan pada proses pertukaran tawanan. 

Dalam draf tersebut, Hamas diminta membebaskan 10 tawanan Israel yang masih hidup serta menyerahkan 18 jenazah tawanan. Sebagai imbalannya, Israel akan membebaskan sejumlah warga Palestina yang saat ini ditahan di penjara-penjaranya.

Diperkirakan sekitar 50 orang masih menjadi tawanan Hamas di Jalur Gaza, dengan sekitar 20 di antaranya diyakini masih hidup.

Selain pertukaran tawanan, dalam usulan tersebut AS juga menawarkan keterlibatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Komite Palang Merah Internasional dalam distribusi bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Sejak Israel dianggap melanggar gencatan senjata sebelumnya, berbagai kelompok kemanusiaan internasional mengkritik Gaza Humanitarian Foundation (GHF) karena dinilai gagal menyalurkan bantuan secara efektif dan aman.

Kritik itu muncul karena selama operasi bantuan berlangsung, ratusan warga sipil Palestina tewas akibat tembakan pasukan Israel yang menjaga lokasi distribusi. Padahal, warga tersebut tengah mengantre bantuan setelah mengalami kelaparan berkepanjangan akibat blokade dan serangan militer.

Lebih jauh, proposal dari Amerika Serikat juga menyerukan penarikan bertahap pasukan militer Israel dari sejumlah wilayah di Jalur Gaza sebagai bagian dari proses menuju de-eskalasi konflik. (Fer/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik