Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

AS Optimistis Gencatan Senjata Penuh Rusia-Ukraina akan Tercapai

Dhika Kusuma Winata
20/3/2025 20:50
AS Optimistis Gencatan Senjata Penuh Rusia-Ukraina akan Tercapai
Ilustrasi(Anadolu)

UTUSAN Khusus Amerika Serikat (AS) Steve Witkoff mengatakan gencatan senjata penuh antara Rusia dan Ukraina dapat dicapai dalam hitungan pekan. Ia juga memastikan pertemuan lanjutan terkait Ukraina akan berlangsung di Arab Saudi pada Senin atau Selasa pekan depan.

"Kami sudah mengarah pada tercapainya kesepakatan antara Rusia dan Ukraina," kata Witkoff dalam wawancara televisi sembari menambahkan bahwa sanksi AS terhadap Rusia akan dilonggarkan setelah gencatan tercapai.

Witkoff menyebut pembicaraan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin berlangsung baik dan berorientasi pada hasil, serta mencapai kemajuan terkait dengan kesepakatan mengakhiri konflik.

Selasa (18/3) lalu, Putin dan Trump berdiskusi via telepon mengenai pemulihan hubungan bilateral, kemungkinan penyelesaian konflik Ukraina dan situasi di Timur Tengah. Ketika itu, Trump menyebut pembicaraan selama lebih dari 2 jam tersebut amat baik dan produktif.

"Pertemuan antara kedua pemimpin pada masa mendatang juga kemungkinan dapat berlangsung," lanjut Witkoff.

Soal hubungan AS-Rusia, utusan khusus itu berkata relasi dengan Rusia memiliki posisi yang kritis bagi AS karena besarnya dampak hal tersebut bagi isu geografis yang lebih luas seperti dengan Tiongkok, Iran, dan Timur Tengah.

Sementara itu terkait serangan Rusia terhadap Ukraina pada Selasa lalu pula, Witkoff mengaku mendapat informasi bahwa dalam 10 menit saat percakapan tersebut berlangsung, Presiden Putin langsung memerintahkan militernya tidak menyerang infrastruktur energi Ukraina.

"Segala serangan yang terjadi (Selasa) malam itu terjadi sebelum perintah tersebut diberikan," kata dia seraya menyatakan dirinya meyakini Presiden Putin memiliki niat baik.

Di sisi lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan siap mengikuti jejak Rusia untuk sementara menghentikan serangan terhadap infrastruktur energi. Zelensky juga menyarankan gencatan senjata sementara itu mencakup sasaran sipil.

Zelensky menyampaikan komentar tersebut setelah panggilan telepon selama satu jam dengan Presiden AS Donald Trump pada Rabu (19/3). "Saya melakukan percakapan yang positif, sangat substantif, dan jujur dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump," kata Zelensky di X.

Pembicaraan antara Trump dan Zelensky digelar satu hari setelah Trump dan Putin sepakat bahwa perdamaian di Ukraina akan dimulai dengan gencatan senjata energi dan infrastruktur.

"Salah satu langkah pertama untuk mengakhiri perang sepenuhnya adalah mengakhiri serangan terhadap energi dan infrastruktur sipil lainnya. Saya mendukung langkah ini, dan Ukraina menegaskan bahwa kami siap untuk melaksanakannya," lanjut dia.

Sebelumnya, Putin dikabarkan sudah memerintahkan jeda selama 30 hari untuk serangan energi. Perintah itu muncul setelah ia berkomunikasi dengan Trump. Tetapi Kyiv menuduh Moskow telah melanggar gencatan senjata sementara.

Melalui layanan Telegram, militer Ukraina menyebut negaranya mendapat 145 serangan pesawat nirawak dari Rusia pada Selasa (18/3) malam. Sebagian besar serangan berhasil ditangkis, namun seorang perempuan dilaporkan tewas di kota garis depan perang, Kupyansk, Kharkiv. Dua bangunan rumah sakit dan sejumlah rumah penduduk juga rusak.

Saling tuduh
Sebaliknya, Rusia menuduh Ukrainalah yang menyabotase gencatan senjata 30 hari atas serangan terhadap fasilitas energi dan infrastruktur. Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, kepada wartawan di Moskow.

Peskov lebih dahulu ditanya apakah Moskow menganggap serangan Ukraina sebagai sabotase yang bertujuan untuk menggagalkan kesepakatan yang dicapai antara Putin dan Trump. "Tentu saja (sebuah sabotase)," kata Peskov.

Sebelumnya, Rusia melaporkan terjadi serangan dari Ukraina di beberapa wilayah mereka. Sebagian besar pesawat nirawak lawan berhasil dihancurkan. Namun, serangan itu mengakibatkan kebakaran di sebuah depot minyak di Oblast Krasnodar, Rusia bagian selatan.

Peskov menambahkan Kremlin memantau Kyiv secara ketat untuk melihat apakah mereka akan mendengarkan niat tegas Putin dan Trump untuk mencapai penyelesaian damai.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan 175 tentara Rusia telah dipulangkan dari wilayah yang dikuasai Ukraina setelah melalui proses negosiasi. Para prajurit Rusia saat ini berada di Belarus untuk menerima perawatan medis dan bantuan psikologis.

Sebaliknya, Menteri Pertahanan Ukraina, Rustem Umerov, mengonfirmasi pemulangan 175 pasukan Ukraina serta 22 pembela tambahan, termasuk tentara yang terluka parah dan tiga personel militer yang diduga dituntut oleh otoritas Rusia atas tuduhan yang direkayasa.

Umerov berterima kasih kepada Zelensky karena berkomitmen dalam mengamankan pembebasan tahanan. Ia juga mengapresiasi Uni Emirat Arab (UEA) karena memfasilitasi pertukaran tersebut. UEA diketahui memiliki hubungan diplomatik yang baik dengan Rusia dan Ukraina. (Anadolu/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya