Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
PEMERINTAHAN Presiden Donald Trump telah melanjutkan pengiriman peralatan militer dan bantuan intelijen kepada Ukraina setelah menyetujui dukungannya terhadap proposal gencatan senjata 30 hari.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional James Hewitt mengonfirmasi kepada Anadolu, Kamis (13/3) bahwa bantuan telah dilanjutkan, hanya satu hari setelah kesepakatan besar dicapai selama perundingan AS-Ukraina di Arab Saudi.
"Pengiriman yang disetujui di bawah pemerintahan Biden, meliputi peluru artileri, senjata anti-tank, dan roket HIMARS," kata seorang pejabat anonim sebelumnya.
Pengiriman telah dihentikan sejak pertemuan luar biasa di Ruang Oval pada 28 Februari antara Presiden Donald Trump, Wakil Presiden JD Vance, dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Para pemimpin Amerika tersebut mencaci maki Zelensky karena tidak berterima kasih atas bantuan AS selama bertahun-tahun.
Ketegangan meningkat secara dramatis setelah Zelensky menyuarakan keraguannya terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin.
Hal ini terkait negosiasi yang bertujuan untuk mengakhiri perang, tetapi perjanjian masa lalu yang dilanggar oleh pemimpin Rusia tersebut masih menghantuinya.
Utusan khusus Trump Steve Witkoff mengatakan bahwa AS tidak pernah menghentikan aliran informasi intelijen untuk tujuan pertahanan Ukraina di tengah pertikaian tersebut.
Beberapa senjata yang dibebaskan setelah pertemuan bilateral antara delegasi AS dan Ukraina di Arab Saudi sudah ditempatkan di Polandia ketika Trump memerintahkan penghentian bantuan militer.
Menteri Pertahanan Polandia Paweł Zalewski mengatakan bahwa senjata yang disimpan di daerah Rzeszow, dekat perbatasan Ukraina, telah dilanjutkan ke tujuannya.
Pejabat itu mengatakan bahwa petugas khusus di Ukraina akan membantu pasukan Kyiv untuk melatih dan memelihara peralatan yang dipasok AS. (Fer/I-1)
Kebijakan tarif terbaru ini dijadwalkan mulai berlaku pada 7 Agustus 2025.
Otoritas federal AS resmi membuka penyelidikan terhadap mantan jaksa khusus Jack Smith, terkait dugaan pelanggaran etika pemilu.
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump kembali mengecam keras tindakan militer Rusia di Ukraina.
KETEGANGAN antara Amerika Serikat dan Rusia kembali meningkat dipicu oleh saling serang antara Presiden AS Donald Trump dan Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, di media sosial.
Pengumuman reposisi kapal selam nuklir AS muncul di tengah meningkatnya serangan Rusia terhadap Ukraina, bahkan ketika Trump mengancam akan memberikan sanksi yang lebih keras.
Wakil Perdana Menteri Kamboja Sun Chanthol mengatakan negaranya tidak mungkin sepakat mengakhiri perang dengan Thailand tanpa kontribusi Donald Trump,
Sistem distribusi bantuan yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat ini lebih melayani kepentingan militer dan politik dibandingkan kebutuhan rakyat sipil.
Transfer data pribadi ke luar negeri hanya dapat dilakukan apabila negara tujuan memiliki perlindungan hukum setara atau lebih tinggi dari Indonesia.
KOMITE Olimpiade dan Paralimpiade Amerika Serikat (USOPC) secara melarang perempuan transgender bertanding di kategori olahraga perempuan.
ISRAEL dan Suriah menyepakati gencatan senjata setelah beberapa hari dilanda serangan udara dan konflik sektarian di wilayah Suwayda.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan tenggat waktu kepada Rusia untuk mengakhiri konflik di Ukraina dalam waktu 50 hari.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan apresiasi atas dukungan transatlantik dari Amerika Serikat (AS) dan NATO.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved