Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

AS Larang Atlet Transgender Tampil di Kategori Perempuan

Khoerun Nadif Rahmat
23/7/2025 15:17
AS Larang Atlet Transgender Tampil di Kategori Perempuan
Presiden AS Donald Trump.(Instagram/Realdonaldtrump )

KOMITE Olimpiade dan Paralimpiade Amerika Serikat (USOPC) secara melarang perempuan transgender bertanding di kategori olahraga perempuan. Kebijakan baru itu diumumkan secara diam-diam melalui perubahan pada laman resmi USOPC dan ditegaskan dalam surat kepada seluruh badan olahraga nasional.

Kebijakan tersebut disebut sebagai bentuk kepatuhan terhadap perintah Presiden AS Donald Trump yang bertajuk Keeping Men Out of Women’s Sports, yang diteken Februari lalu. 

Perintah itu mengancam akan mencabut dana dari organisasi olahraga yang mengizinkan atlet transgender berlaga di nomor perempuan.

“Sebagai organisasi yang diamanatkan pemerintah federal, kami wajib menaati ekspektasi federal,” tulis CEO USOPC Sarah Hirshland dan Presiden Gene Sykes dikutip dari The Guardians.

“Kebijakan kami yang direvisi menekankan pentingnya menciptakan lingkungan kompetisi yang adil dan aman bagi perempuan. Seluruh federasi nasional diwajibkan menyesuaikan kebijakan masing-masing agar selaras.”

USOPC saat ini membawahi sekitar 50 badan olahraga nasional (National Governing Bodies/NGBs) yang mengatur cabang olahraga dari level akar rumput hingga elite. Konsekuensinya, klub olahraga lokal kemungkinan harus mengubah kebijakan agar tetap menjadi bagian dari federasi nasional.

Beberapa badan seperti USA Swimming mengaku masih berkonsultasi untuk menyesuaikan aturan. Sementara itu, USA Fencing telah memperbarui kebijakannya per 1 Agustus dengan membatasi nomor perempuan hanya untuk 'atlet dengan jenis kelamin perempuan', dan membuka nomor pria untuk semua atlet yang tidak memenuhi syarat kategori wanita, termasuk perempuan transgender, pria transgender, atlet non-biner, interseks, serta pria cisgender.

Kelompok advokasi mengecam

Langkah ini menuai kecaman dari kelompok advokasi. Presiden dan CEO National Women’s Law Center, Fatima Goss Graves, menilai kebijakan USOPC mengorbankan hak atlet sendiri demi tekanan politik.

“Dengan tunduk pada tuntutan politik, USOPC mengabaikan kebutuhan dan keselamatan para atletnya sendiri,” tegas Graves.

Sebelumnya, NCAA juga merevisi kebijakannya agar hanya memperbolehkan atlet yang ditetapkan sebagai perempuan sejak lahir untuk bertanding di kategori wanita. Revisi itu diumumkan sehari setelah Trump meneken perintah eksekutif tersebut.

Persoalan keterlibatan atlet transgender di olahraga perempuan telah menjadi isu nasional yang memecah belah di Amerika Serikat. Lebih dari dua lusin negara bagian telah mengesahkan undang-undang yang melarang perempuan transgender berkompetisi di kategori perempuan, kendati sejumlah kebijakan masih digugat secara hukum.

Ambil sikap sejalan

Sementara itu, sejumlah federasi olahraga internasional telah mengambil sikap yang sejalan dengan perintah eksekutif Trump. Renang, balap sepeda, dan atletik internasional telah lebih dulu menetapkan larangan bagi atlet yang mengalami masa pubertas laki-laki untuk berlaga di kategori wanita. FIFA saat ini tengah meninjau ulang aturan kelayakan berdasarkan kadar testosteron.

Ketua baru Komite Olimpiade Internasional (IOC), Kirsty Coventry, menyatakan bahwa perlindungan kategori perempuan menjadi prioritas di bawah kepemimpinannya. Namun sejauh ini, IOC tetap menyerahkan pengaturan teknis kepada masing-masing federasi cabang olahraga.

Presiden Trump juga mendesak IOC agar mengubah seluruh aturan terkait atlet transgender menjelang Olimpiade Los Angeles 2028. “IOC harus mengubah semua hal yang berkaitan dengan isu konyol ini,” ujarnya. (Ndf/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya