Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
BURSA saham Dow Jones Industrial Average, Nasdaq Composite, dan S&P 500 rontok. Penyebabnya tidak jauh dari kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump.
Trump terus maju dengan rencananya untuk menerapkan tarif tinggi pada semua impor AS dari Kanada dan Meksiko. Rencana ini telah disusun sejak hari-hari pertama masa jabatannya, tetapi sekarang ekonomi AS semakin mendekati perang dagang dan pasar keuangan sudah menanggung akibatnya.
Selain tarif 25% yang dikenakan Trump terhadap Kanada dan Meksiko, ia juga menggandakan tarif sebelumnya terhadap impor Tiongkok, menaikkannya dari 10% menjadi 20%. Sejauh ini, baik Kanada maupun Tiongkok telah membalas terhadap Trump, dengan menegaskan bahwa mereka tidak akan dapat dipaksa untuk menuruti keinginannya.
Dampak tarif ini terhadap AS dari mitra dagang utamanya kemungkinan besar akan parah, terutama untuk sektor-sektor tertentu.
Dengan pasar yang bergejolak dan ketidakpastian yang terus menekan saham, banyak pertanyaan muncul tentang latar belakang Trump memilih tarif yang sudah berdampak negatif pada ekonominya, khususnya terhadap mitra dagang utama AS.
"Secara teori, tarif tersebut seharusnya menghukum ketiga negara karena tidak berbuat banyak untuk menghentikan aliran obat bius yang sangat adiktif, fentanil, ke AS," lapor Charley Blaine dari TheStreet.
Namun, jika perang dagang global berlanjut, beban ekonomi tampaknya akan beralih ke konsumen yang akan dipaksa membayar harga lebih tinggi untuk banyak hal, termasuk barang elektronik, barang rumah tangga, dan mobil.
Sementara sebagian besar fokus akhir-akhir ini yaitu perang dagang akan berdampak pada konsumen dan pasar AS serta perusahaan teknologi yang berbisnis di Tiongkok akan terdampak oleh tarif balasan negara tersebut terhadap AS.
Seperti yang dicatat Kepala 100 Mile Strategies, Jeff Le, Tiongkok awalnya menahan diri, bahkan setelah Trump pertama kali mengenakan tarif 10% terhadapnya, dan baru mengambil tindakan ketika Trump menggandakannya. Ia membahas artinya bagi perusahaan teknologi AS.
"Gedung Putih yang menaikkan tarif menjadi 20% menciptakan respons yang berdampak pada pengurangan pengeluaran TI global dan memberikan tekanan tambahan pada bidang inovasi khusus industri, termasuk dalam agtech (dengan tambahan 10%-15% pada sektor pertanian) dan keamanan nasional saat kenaikan tersebut berdampak pada rantai pasokan investasi yang lebih luas."
Ini bukan satu-satunya industri yang menghadapi tekanan signifikan dari tarif Tiongkok. Perusahaan AS yang menjual produk di Tiongkok dan kepada perusahaan Tiongkok kemungkinan akan menghadapi biaya lebih tinggi. Jika mereka dipaksa menaikkan harga, hal itu dapat merusak daya saing AS di Tiongkok, karena alternatif Tiongkok yang harganya lebih murah menjadi lebih menarik bagi konsumen.
Secara keseluruhan, produsen semikonduktor AS mungkin yang paling terdampak oleh tarif Tiongkok, terutama jika mereka juga membuat komponen untuk pembuatan cip.
Laporan yang lebih baru dari Coface mencatat bahwa hampir 30% dari mesin manufaktur semikonduktor yang diekspor oleh Amerika Serikat masih ditujukan ke Tiongkok. Namun, seperti yang juga disoroti Le, langkah-langkah dari pemerintah Tiongkok ini dapat meluas ke lebih banyak industri, sehingga mempersulit masalah bagi perusahaan-perusahaan AS lain.
"Kemungkinan kenaikan harga litium dan produk bertenaga litium seperti baterai, dapat berdampak tidak proporsional pada saat Amerika Serikat dan Ukraina belum menyelesaikan kesepakatan prospektif untuk mineral langka, termasuk akses ke deposit litium," ungkapnya.
Hal itu dapat berdampak signifikan pada produsen mobil, khususnya yang bergerak di bidang kendaraan listrik (EV) dan terjadi pada saat Tesla tengah berjuang untuk mempertahankan dominasi globalnya.
Le mencatat bahwa mencapai kesepakatan bisa jadi lebih mendesak bagi Gedung Putih saat ini karena Tiongkok telah menegaskan bahwa mereka tidak akan ragu untuk memberikan tekanan sebagai tanggapan atas tarif Trump. (The Street/I-2)
MUNCULNYA virus baru dengan nama HKU5-CoV-2. Virus corona baru itu ditemukan di Tiongkok. Kenali ciri-ciri virus HKU5-CoV-2 dan fakta-faktanya
Transisi energi tidak hanya tentang pengurangan emisi tetapi juga untuk penciptaan lapangan kerja dan peluang investasi.
PRESIDEN Prabowo Subianto lebih memilih untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke Federasi Rusia pekan depan dan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin
AS dan Tiongkok mencapai kemajuan yang meredakan perang dagang.
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump menyatakan kesepakatan telah dicapai antara AS dan Tiongkok untuk meredam tensi perang dagang berkepanjangan.
Pasar kemasan karton bergelombang di Asia Tenggara segera mencatat tingkat pertumbuhan tahun majemuk (CAGR) sebesar 4% pada periode 2021-2026.
Presiden AS Donald Trump menyatakan hubungan dengan Tiongkok membaik setelah tercapainya kesepakatan dagang baru.
Pejabat tinggi AS dan Tiongkok menyepakati kerangka kerja awal dalam perundingan perdagangan di London, mencakup isu ekspor tanah jarang dan perang tarif.
Departemen Keuangan AS yang menjatuhkan sanksi kepada lebih dari 20 perusahaan karena dituduh memfasilitasi pengiriman minyak mentah Iran senilai miliaran dolar ke Tiongkok.
Indeks dolar AS menguat pada hari ini di tengah kebijakan Presiden AS Donal Trump yang menambah tarif baru pada beberapa ekonomi utama di luar Tiongkok.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved