Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Rusia dan AS Sepakat Selesaikan Masalah Misi Diplomatik

Ferdian Ananda Majni
19/2/2025 10:55
Rusia dan AS Sepakat Selesaikan Masalah Misi Diplomatik
Menlu AS Marco Rubio.(Anadolu )

RUSIA dan Amerika Serikat (AS) telah sepakat untuk menyelesaikan persoalan yang berkaitan dengan misi diplomatik mereka untuk selamanya.

Dalam pertemuan di Arab Saudi, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menggambarkan pembicaraan dengan perwakilan AS sebagai hal yang sangat berguna dan menekankan bahwa kedua pihak telah mulai mendengarkan serta memahami satu sama lain.

Moskow dan Washington telah berkomitmen untuk menunjuk duta besar di ibu kota masing-masing sesegera mungkin dan berupaya menghilangkan hambatan yang memengaruhi fungsi kedutaan mereka.

Pembicaraan bilateral, yang ditujukan untuk menormalisasi operasi diplomatik, juga difokuskan pada diakhirinya perang di Ukraina dan memulihkan konsultasi mengenai tantangan geopolitik, serta menghilangkan hambatan terhadap kerja sama ekonomi.

"Kedua pihak, akan mencoba menciptakan kondisi untuk dimulainya kembali kolaborasi secara penuh," kata Lavrov seperti dilansir dari Anadolu, Rabu (19/2).

Lavrov menegaskan bahwa AS akan segera mengumumkan perwakilannya untuk membahas konflik Ukraina dan Rusia akan segera melakukan hal yang sama setelahnya.

Meskipun ada saling pengertian antara Rusia dan AS pada isu-isu tertentu, hal ini tidak menyiratkan adanya keselarasan posisi.

Menanggapi laporan tentang dugaan rencana perdamaian tiga poin Ukraina, Lavrov mengatakan pejabat AS menepis klaim tersebut sebagai sesuatu yang salah.

Menurutnya Rusia telah menjelaskan kepada AS bahwa keanggotaan Ukraina di NATO akan menjadi ancaman langsung bagi Moskow.

Menurut Lavrov, Washington mengusulkan moratorium serangan terhadap infrastruktur energi di Rusia dan Ukraina, tetapi Moskow menolak gagasan tersebut.

Ia juga menggarisbawahi bahwa kehadiran pasukan NATO di tanah Ukraina tetap tidak dapat diterima oleh Rusia.

Meskipun ketegangan masih berlangsung, Lavrov mengakui bahwa Rusia telah merasakan tekad AS untuk bergerak maju dan Moskow memiliki sentimen yang sama.

Diskusi tersebut menandai pertemuan pertama antara diplomat Rusia dan AS sejak perang Ukraina dimulai pada 24 Februari 2022, hampir tiga tahun lalu.

Delegasi Rusia dipimpin oleh Lavrov dan termasuk ajudan presiden Yury Ushakov dan Kirill Dmitriev, kepala Dana Investasi Langsung Rusia.

Di pihak AS, Menteri Luar Negeri Marco Rubio memimpin delegasi, didampingi oleh Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz dan Steve Witkoff, utusan khusus untuk Timur Tengah. (Fer/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya