Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

AS Beberkan Langkah Selanjutnya untuk Penyelesaian Konflik Rusia-Ukraina

Ferdian Ananda Majni
19/2/2025 09:27
AS Beberkan Langkah Selanjutnya untuk Penyelesaian Konflik Rusia-Ukraina
Menlu AS Marco Rubio.(Anadolu)

MENTERI Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Marco Rubio menguraikan langkah selanjutnya untuk memulihkan hubungan dengan Rusia dan mengakhiri perang Ukraina yang telah berlangsung selama tiga tahun.

Hal ini disampaikannya setelah pertemuan dengan perwakilan Rusia di Riyadh, Arab Saudi.

Pada konferensi pers di Riyadh, Rubio, didampingi Penasihat Keamanan Nasional AS Mike Waltz dan Steve Witkoff, utusan khusus Timur Tengah, mengatakan rencana tersebut melibatkan normalisasi aktivitas diplomatik antara AS dan Rusia, keterlibatan di Ukraina dan penjajakan peluang bersama ketika perang berakhir.

Delegasi Rusia dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov dan termasuk ajudan presiden Yury Ushakov dan Kirill Dmitriev, kepala Dana Investasi Langsung Rusia.

"Biarkan saya memandu Anda melalui hal itu. Langkah selanjutnya dalam multi-jalur. Langkah pertama berikutnya adalah bekerja melalui tim masing-masing di sisi diplomatik untuk memastikan bahwa misi diplomatik kita dapat berfungsi. Kita akan membutuhkan misi diplomatik yang dinamis yang dapat berfungsi secara normal, agar dapat melanjutkan jalur ini," kata Rubio seperti dilansir dari Anadolu, Rabu (18/2).

Kemudian yang kedua berfokus pada pembentukan tim ahli tingkat tinggi untuk bekerja sama dengan Rusia dalam upaya mengakhiri perang yang dimulai pada Februari 2022. Rubio menekankan pentingnya berkonsultasi dengan Ukraina dan negara-negara Eropa, seraya mengakui bahwa keterlibatan Rusia sangat diperlukan.

Langkah ketiga adalah mengidentifikasi peluang geopolitik dan ekonomi yang dapat muncul setelah penyelesaian konflik. Rubio menyoroti potensi kemitraan ekonomi bersejarah dan kolaborasi pada isu-isu yang menjadi kepentingan bersama.

Ia menekankan bahwa sanksi yang dijatuhkan sebagai akibat dari konflik tersebut memerlukan konsesi dari semua pihak untuk mencapai resolusi. 

"Kami tidak akan menentukan terlebih dahulu sanksi apa saja yang akan dijatuhkan. Uni Eropa harus ikut berunding pada titik tertentu karena mereka juga memiliki sanksi," katanya.

Rubio menggambarkan pertemuan itu sebagai langkah pertama dalam perjalanan yang panjang dan sulit tetapi menyatakan optimisme tentang kesediaan Rusia untuk terlibat dalam proses yang serius.

Ia mengatakan Presiden AS Donald Trump berkomitmen untuk mengakhiri perang secara berkelanjutan dan abadi yang tidak menimbulkan konflik lain dalam dua hingga tiga tahun.

Ia menekankan perlunya solusi yang dapat diterima oleh semua pihak, termasuk Ukraina, negara-negara Eropa dan Rusia.

"Akhir konflik yang langgeng dan berkelanjutan berarti akhir yang dapat diterima oleh semua pihak yang terlibat,” katanya.

Diplomat tinggi AS itu juga menekankan implikasi yang lebih luas dari penyelesaian konflik tersebut. Jika kesepakatan dapat dicapai, dunia akan menjadi tempat yang lebih baik.

"Akan ada beberapa peluang bagus untuk bekerja sama dengan mereka (Rusia) di bidang kepentingan geopolitik bilateral dan peluang ekonomi," katanya.

Namun, ia memperingatkan bahwa kemajuan bergantung pada pemulihan kenormalan dalam operasi diplomatik. "Kita tidak dapat melakukannya kecuali kita memiliki setidaknya beberapa kenormalan dan cara misi diplomatik kita beroperasi di Moskow dan Washington, DC, jadi kita perlu bekerja untuk meningkatkannya," tambahnya.

Secara permanen

Berbicara bersama Rubio, Penasihat Keamanan Nasional AS Walz menekankan perlunya diakhirinya perang di Ukraina secara permanen, dan menyatakan bahwa solusi sementara tidak lagi dapat diterima.

"Ini harus menjadi akhir perang yang permanen dan bukan (penghentian) sementara seperti yang telah kita lihat di masa lalu," kata Waltz. 

Dia mengatakan pembahasan tentang wilayah dan jaminan keamanan merupakan hal mendasar bagi resolusi apa pun.

Waltz menggambarkan konflik yang sedang berlangsung sebagai perang tanpa akhir di Eropa yang telah berubah menjadi penggiling daging bagi kedua belah pihak, suatu situasi yang menurutnya tidak dapat diterima oleh Trump.

"Presiden Trump bertekad untuk bergerak sangat cepat," imbuh Waltz sembari menekankan bahwa perang yang berkepanjangan tidak menguntungkan AS, Eropa atau dunia.

Ia memberikan jaminan bahwa AS secara aktif berkonsultasi dengan sekutunya mengenai masalah ini, dengan Rubio bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy beberapa hari yang lalu dan Wakil Presiden JD Vance berbicara kepada para pemimpin Eropa.

"Sekutu kami diajak berkonsultasi hampir setiap hari," katanya.

Waltz juga menyambut baik rencana negara-negara Eropa untuk meningkatkan kontribusi bagi keamanan Ukraina, menyebutnya sebagai hal yang baik. Ia mengkritik bagaimana sepertiga sekutu NATO masih gagal memenuhi target belanja pertahanan sebesar 2% dari PDB yang disepakati satu dekade lalu. 

"Kita semua harus berkontribusi pada pertahanan bersama," katanya.

Witkoff, utusan AS, menggambarkan pembicaraan tersebut sebagai langkah positif, konstruktif, dan berbasis solusi dan mengungkapkan optimisme tentang kemajuan yang telah dicapai. (Fer/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya