Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Trump Ingin Berkontribusi Nyata dengan Bangun Kembali Gaza

Ferdian Ananda Majni
07/2/2025 10:01
Trump Ingin Berkontribusi Nyata dengan Bangun Kembali Gaza
Seorang bocah Palestina duduk di atas puing bangunan di kamp pengungsi Jabalia, Jalur Gaza utara, 29 Januari 2025.(Dok. Antara/Xinhua)

MENTERI Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Marco Rubio mengatakan Presiden Donald Trump sedang mencoba membangkitkan negara-negara regional dengan kapasitas ekonomi dan teknologi untuk mengambil bagian dalam membangun kembali Jalur Gaza pascakonflik.

Dalam sebuah konferensi pers bersama Presiden Dominika Luis Abinader, Rubio membela usulan kontroversial Trump mengenai Gaza untuk mengambil alih daerah kantong tersebut sambil menggambarkannya sebagai daerah yang tidak dapat dihuni karena kerusakan yang disebabkan oleh perang dan adanya amunisi yang belum meledak.

"Saya kira Presiden Trump telah menawarkan diri untuk ikut serta dan menjadi bagian dari solusi itu. Dan jika beberapa negara lain bersedia maju dan melakukannya sendiri, maka itu akan sangat bagus. Namun, tampaknya tidak ada yang terburu-buru untuk melakukannya. Dan itu harus terjadi," katanya seperti dilansir Anadolu, Jumat (7/2).

"Menurut saya, ada banyak negara di dunia yang ingin menyatakan keprihatinan tentang Gaza dan rakyat Palestina, tetapi sangat sedikit yang bersedia, di masa lalu, untuk melakukan sesuatu yang konkret tentang hal itu, jadi saya pikir Presiden Trump sedang mencoba untuk membangkitkan itu dan berharap mendapat reaksi dari beberapa negara yang memiliki kapasitas ekonomi dan teknologi untuk berkontribusi pada wilayah pascakonflik," tambahnya.

Ketika ditanya apakah warga Palestina akan dapat kembali ke Gaza, Rubio tidak memberikan jawaban langsung. Sebaliknya, ia menyoroti bahaya persenjataan yang belum meledak.

"Saya rasa Anda tidak ingin orang-orang tinggal di dekat gudang amunisi dan senjata yang belum meledak yang ditinggalkan atau masih ada di sana karena apa yang telah dilakukan Hamas," katanya.

"Jadi menurut saya itu adalah kenyataan yang realistis, bahwa untuk memperbaiki tempat seperti itu, orang-orang harus tinggal di tempat lain untuk sementara waktu," tambahnya.

"Ada negara-negara di kawasan ini yang menyatakan keprihatinan yang mendalam terhadap rakyat Palestina, dan kami mendorong mereka untuk melangkah maju dan memberikan solusi serta jawaban atas masalah tersebut," lanjutnya.

Trump mengatakan dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa AS akan mengambil alih Gaza dan merelokasikan warga Palestina di tempat lain berdasarkan rencana pembangunan kembali.

Upaya yang luar biasa yang ia klaim dapat mengubah daerah kantong itu menjadi Riviera Timur Tengah.

Ia menegaskan kembali usulannya pada hari Kamis dan mengatakan tidak akan diperlukan penempatan tentara AS di sana.

Sebaliknya, usulan tersebut dikecam secara luas oleh para pemimpin dunia.

Usulannya untuk merelokasi warga Palestina di Gaza muncul setelah perjanjian gencatan senjata berlaku di daerah kantong itu pada 19 Januari, yang menghentikan perang genosida Israel, yang telah menewaskan lebih dari 47.500 orang dan melukai lebih dari 111.000 orang, menurut otoritas kesehatan Gaza.

Perang yang berlangsung selama 15 bulan telah menghancurkan Gaza, dengan setengah dari perumahan di wilayah pesisir tersebut rusak atau hancur dan hampir 2 juta orang mengungsi di daerah kantong padat penduduk itu di tengah kekurangan makanan dan air bersih. (Fer/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya