Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Menlu AS Marco Rubio Dukung Rencana Ambisius Trump untuk Gaza

Thalatie K Yani
06/2/2025 05:55
Menlu AS Marco Rubio Dukung Rencana Ambisius Trump untuk Gaza
Meski terkejut, Menlu AS Marco Rubio siap mendukung rencana ambisius Donald Trump untuk mengambil alih Gaza dan mengembangkannya menjadi "Riviera Timur Tengah".(Media Sosial X)

MENTERI Luar Negeri AS, Marco Rubio, yang sedang berada di Guatemala, mengaku mendengar rencana ambisius Amerika Serikat (AS) untuk mengambil alih Gaza dan mengubahnya menjadi Riviera Timur Tengah dari televisi. Ia melihatnya saat Trump melakukan konferensi pers dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. 

Meskipun urusan Timur Tengah telah dikurangi dari portofolionya, Rubio menulis di media sosial bahwa "Amerika Serikat siap memimpin dan Membuat Gaza Indah Kembali". Ia juga menekankan pentingnya menciptakan perdamaian abadi di kawasan tersebut.

Meskipun banyak yang terkejut dengan ide ini, yang lebih terdengar seperti rencana pengembang properti daripada kebijakan negara, gagasan Trump mengenai Gaza terus menarik perhatian. Seorang pejabat Gedung Putih menyebut Trump telah berpikir tentang hal ini sejak 7 Oktober dan percaya rencana yang berani ini dapat mendorong negara-negara lain di kawasan untuk mengajukan solusi mereka sendiri jika mereka tidak setuju dengan usulannya.

Menurut pejabat pemerintahan, Trump merasa bahwa tidak ada negara lain yang menawarkan solusi yang layak untuk membangun kembali Gaza. Ia menganggap  banyak gagasan yang beredar tidak cukup menjanjikan untuk mengatasi masalah besar di wilayah tersebut. 

Beberapa penasihat kebijakan Timur Tengah Trump mengakui baru mengetahui ide tersebut saat diumumkan di depan umum. Namun, ada yang menyebutkan Trump berbicara tentang ide ini dengan beberapa pihak sebelumnya, termasuk dengan utusan Timur Tengahnya, Steve Witkoff. Witkoff, yang baru saja mengunjungi Gaza, menyampaikan pandangan yang sangat buruk tentang kehancuran di wilayah tersebut, menyebutkan bahwa Gaza tidak lagi layak huni karena rusaknya infrastruktur dasar seperti air, listrik, dan gas.

Witkoff menggambarkan bahwa bangunan-bangunan di Gaza bisa roboh kapan saja, dan kondisi lingkungan yang sangat buruk dapat memicu penyakit. “Ini adalah rencana jangka panjang untuk membersihkan Gaza dan membuatnya bisa dihuni lagi,” kata Witkoff, yang juga menjadi sumber inspirasi bagi Trump untuk mengejar solusi yang lebih radikal ini.

Dalam percakapan dengan para penasihatnya, Trump mengungkapkan kekesalannya terhadap kurangnya solusi alternatif dari negara-negara lain di kawasan tersebut. Sekretaris pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, mengatakan bahwa meskipun gagasan ini belum diformalkan secara tertulis, Trump telah mempertimbangkan ide tersebut selama beberapa waktu. Rencana ini akhirnya diumumkan dalam pernyataan resmi yang dibacakan oleh Trump di Ruang Timur Gedung Putih.

Rencana ini mencakup ide untuk mengirim pasukan AS ke Gaza, meskipun ini bertentangan dengan kritik Trump terhadap kebijakan pembangunan negara yang dilakukan pemerintahan sebelumnya. Menariknya, Trump telah lama menyoroti nilai strategis lokasi pesisir Gaza, menyebutnya sebagai lahan yang sangat potensial untuk dikembangkan.

Rencana ambisius ini terus berkembang, dan masalah Gaza akan menjadi topik utama dalam pertemuan Trump dengan Raja Abdullah dari Yordania pada minggu depan. Namun, meskipun ada ketertarikan terhadap lokasi pesisir Gaza, masih banyak yang bertanya-tanya tentang keberlanjutan dan dampak dari rencana ini di kawasan yang sudah penuh ketegangan. (CNN/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya