Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Prabowo, Gaza, dan Diplomasi Tertutup: Benarkah Kemenlu Dikesampingkan?

Ferdian Ananda Majni
16/8/2025 14:49
Prabowo, Gaza, dan Diplomasi Tertutup: Benarkah Kemenlu Dikesampingkan?
Sugiono.(MI/SUSANTO)

ISU keterlibatan Indonesia dalam pembicaraan dengan Israel untuk menampung warga Gaza kembali mencuat. Sejumlah laporan menyebut ada lima negara, termasuk Indonesia, yang disebut-sebut masuk dalam daftar tujuan relokasi. Namun, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI menegaskan tidak ada pembicaraan apa pun dengan pihak Israel.

Spekulasi soal posisi RI dalam isu Gaza menguat setelah Presiden Prabowo Subianto dianggap terlalu dominan dalam mengendalikan arah diplomasi. Pengamat Timur Tengah Smith Alhadar menilai langkah ini bukan kebetulan.

"Iya, Prabowo ingin mengendalikan politik luar negeri (polurgi) RI sendirian. Ditunjuknya Sugiono sebagai Menlu menjelaskan hal ini. Kendati cerdas, Sugiono bukan diplomat karier," kata Smith kepada Media Indonesia, Sabtu (16/8).

Menurutnya, pengalaman Sugiono dalam diplomasi internasional masih sangat terbatas. 

"Dengan kata lain, pengalamannya dalam praksis diplomasi luar negeri nyaris nol. Lalu, dia adalah loyalis Prabowo. Dengan demikian, Sugiono hanya menjalankan perintah Prabowo yang melihat polurgi sebagai sektor kunci dalam membawa RI ke panggung global, membangun jaringan pribadi dengan para pemimpin penting dunia, sekaligus sebagai instrumen politik-ekonomi untuk memajukan bangsa," tambahnya.

Smith menduga Kemenlu memang tidak dilibatkan penuh. "Saya percaya Kemenlu tidak dilibatkan dalam pertemuan-pertemuan dan kontak-kontak rahasia antara pejabat-pejabat RI serta Prabowo sendiri dengan para pejabat dan pemimpin Israel," tegasnya.

Meskipun demikian, kebijakan resmi pemerintah tetap menegaskan komitmen RI pada Palestina. Presiden Prabowo disebut kerap mengulang sikap konsisten Indonesia mendukung perjuangan Palestina dan telah menyalurkan bantuan material.

Namun, di balik layar, Smith menyebut ada dinamika lain. "Di balik layar, ia setuju menampung warga Gaza yang diusir Israel dengan preteks mengurangi mereka yang cedera. Padahal, itu merupakan konsesi Prabowo kepada Trump dalam perundingan tarif RI-AS. Jelas, di balik Trump ada Netanyahu yang telah punya hubungan yang baik dengan Prabowo," pungkasnya. (I-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya