AS dan Rusia Bahas Upaya Akhiri Perang Ukraina di Riyadh

Ferdian Ananda Majni
18/2/2025 13:51
AS dan Rusia Bahas Upaya Akhiri Perang Ukraina di Riyadh
Delegasi tingkat tinggi dari Amerika Serikat (AS) dan Rusia bertemu di Arab Saudi untuk membahas upaya mengakhiri perang di Ukraina.(Al Jazeera)

DELEGASI tingkat tinggi dari Amerika Serikat (AS) dan Rusia bertemu di Arab Saudi untuk membahas upaya mengakhiri perang di Ukraina.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan Yuri Ushakov, penasihat kebijakan luar negeri Presiden Vladimir Putin, dilaporkan TRT World, telah tiba di ibu kota Riyadh pada Senin (17/2).

Selama pembicaraan, AS akan diwakili oleh Menteri Luar Negeri Marco Rubio, Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz, dan Utusan Khusus untuk Timur Tengah Steve Witkoff.

Pertemuan tersebut berlangsung setelah Presiden AS Donald Trump melakukan panggilan telepon terpisah minggu lalu dengan Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam upaya untuk mengakhiri perang tiga tahun tersebut.

Namun, Ukraina tidak akan berpartisipasi dalam pembicaraan tersebut, karena tidak diundang.

Zelensky menekankan bahwa Ukraina tidak akan pernah menerima kesepakatan apa pun yang dicapai tanpa partisipasi Kiev.

Zelensky akan bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Selasa (18/2) di ibu kota Ankara. Mereka akan membahas hubungan bilateral, perkembangan terbaru di Ukraina, serta isu-isu regional dan global.

Para pemimpin beberapa negara besar Eropa berkumpul di Paris pada Senin (17/2) atas undangan Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk membahas hubungan transatlantik, situasi di Ukraina, kemungkinan perundingan perdamaian, dan keamanan di Eropa.

Hubungan AS-Eropa memburuk bulan ini setelah Trump memulai diskusi langsung dengan Putin tentang perundingan perdamaian Ukraina tanpa keterlibatan Eropa.

Pada Konferensi Keamanan Munich akhir pekan lalu, Keith Kellogg, utusan khusus Trump untuk Rusia dan Ukraina, mengonfirmasi bahwa warga Eropa tidak akan diundang ke perundingan perdamaian AS-Rusia yang direncanakan terkait Ukraina. (I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya