Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Dialog Rusia-AS tentang Perang Ukraina Dimulai di Kota Riyadh

Ferdian Ananda Majni
18/2/2025 19:37
Dialog Rusia-AS tentang Perang Ukraina Dimulai di Kota Riyadh
Pembicaraan antara Rusia dan Amerika Serikat (AS) dalam memperbaiki hubungan dan mengatasi konflik di Ukraina dimulai pada Selasa (18/2) di Riyadh, Ibu Kota Arab Saudi.(Al Jazeera)

PEMBICARAAN antara Rusia dan Amerika Serikat (AS) dalam memperbaiki hubungan dan mengatasi konflik di Ukraina dimulai pada Selasa (18/2) di Riyadh, Ibu Kota Arab Saudi.

Media Rusia dan AS melaporkan diskusi di Istana Diriyah yang diselenggarakan oleh Arab Saudi untuk mendukung dialog diplomatik. Ini menandai pertemuan pertama antara pejabat tinggi Rusia dan AS sejak perang Rusia-Ukraina dimulai Februari 2022.

Delegasi Rusia dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov bersama ajudan presiden Yury Ushakov dan Kirill Dmitriev, kepala Dana Investasi Langsung Rusia.

Di pihak AS, Menteri Luar Negeri Marco Rubio memimpin delegasi didampingi oleh Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz dan Utusan Khusus untuk Timur Tengah Steve Witkoff.

Pembicaraan dimulai di hadapan Menteri Luar Negeri Saudi Faisal bin Farhan Al Saud.

Menurut kedua pihak, pertemuan itu juga berfungsi sebagai langkah persiapan untuk pertemuan mendatang antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump.

Ketika ditanya dalam jumpa pers di Moskow tentang kemungkinan tanggal pertemuan antara Putin dan Trump, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pihaknya belum mendapatkan pemahaman dan kesepakatan yang jelas mengenai waktu pertemuan presiden.

"Mungkin beberapa perkiraan akan dibuat berdasarkan hasil negosiasi hari ini, tetapi kita akan mengetahui lebih lanjut tentang hal ini nanti, setelah dialog berakhir," katanya seperti dilansir Anadolu, Selasa (18/2).

Peskov menegaskan kembali kesediaan negaranya untuk menyelesaikan konflik di Ukraina melalui cara damai dan Moskow terbuka terhadap pendekatan ini sejak awal.

"Presiden Putin secara konsisten menyatakan kesiapannya untuk perundingan damai, tidak seperti banyak negara lain, khususnya Ukraina, yang melarang dirinya terlibat dalam perundingan. Sementara itu, negara-negara Eropa bersikeras melanjutkan perang dengan cara apa pun dan pemerintahan AS sebelumnya juga mendukung konflik sampai Ukraina terakhir," lanjutnya.

Peskov menekankan bahwa meski Rusia tetap berkomitmen pada tujuannya, Rusia lebih suka mencapainya melalui cara diplomatik.

Dia juga menggarisbawahi pentingnya mempertimbangkan kepentingan keamanan Eropa dalam setiap penyelesaian konflik Ukraina.

"Penyelesaian yang komprehensif, berjangka panjang, dan layak di Ukraina tidak mungkin dilakukan tanpa penilaian ulang menyeluruh terhadap masalah keamanan di seluruh benua," tambahnya.

Belum ada komentar langsung dari pihak AS

Menjelang putaran utama pembicaraan, perwakilan kedua negara melakukan kontak informal, Kirill Dmitriev, kepala Dana Investasi Langsung Rusia dan anggota delegasi Rusia.

Menurut perkiraannya, bisnis Amerika kehilangan lebih dari US$300 miliar dengan meninggalkan pasar Rusia.

"Menemukan cara ekonomi bersama dan solusi positif untuk berbagai masalah sangatlah penting, terutama bagi AS dan banyak negara lain, yang mulai memahami bahwa pasar Rusia sangatlah menarik dan perlu untuk hadir," katanya.

"Arab Saudi dipilih sebagai tempat pertemuan karena dapat diterima oleh kedua belah pihak," pungkas Peskov. (I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya