Hadapi Rusia, Ukraina akan Terima Kiriman Ranjau Darat AS

Ferdian Ananda Majni
20/11/2024 16:25
Hadapi Rusia, Ukraina akan Terima Kiriman Ranjau Darat AS
Serangan Rusia di Ukraina.(Al Jazeera)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyetujui pengiriman paket ranjau darat antipersonel ke Ukraina.

"AS memperkirakan Ukraina akan menggunakan ranjau darat di wilayahnya sendiri, meskipun negara tersebut telah berkomitmen tidak menggunakannya di wilayah yang dihuni warga sipil," kata seorang pejabat AS padai Rabu (20/11).

The Washington Post melaporkan bahwa awalnya Biden tidak bersedia menyediakan ranjau darat karena kekhawatiran akan risiko yang ditimbulkan terhadap penduduk sipil.

Meskipun Ukraina telah menerima ranjau antitank buatan AS selama perang melawan pasukan Rusia. Namun penambahan ranjau antipersonel mampu menghentikan daya jelajah pasukan darat Rusia dalam beberapa bulan terakhir.

"Ranjau darat AS yang akan diberikan ke Ukraina bersifat nonpersisten," kata pejabat AS. Ini berarti ranjau tersebut memerlukan baterai untuk dapat meledak dan tidak akan meledak setelah baterai habis dalam jangka waktu yang ditentukan.

Pemberian ranjau darat oleh AS terjadi setelah Ukraina menggunakan rudal ATACMS (Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat) untuk menyerang sasaran di dalam wilayah Rusia pertama kali. Hal ini menyusul izin yang baru diberikan dari Biden bahwa persenjataan canggih AS dapat digunakan secara ofensif terhadap sasaran di Rusia.

Sementara itu, Rusia memperingatkan bahwa mereka akan menanggapi penembakan rudal ATACMS jarak jauh Ukraina yang dilaporkan mengenai sasaran di wilayah Bryansk, Rusia. Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan serangan rudal tersebut menunjukkan bahwa negara-negara Barat ingin meningkatkan eskalasi konflik.

"Kami akan menganggap ini sebagai fase baru dalam perang Barat melawan Rusia. Dan kami akan bereaksi sesuai dengan itu," kata Lavrov dalam konferensi pers di KTT G20 di Brasil. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya