Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

4 Alasan Barat tak akan Mampu Taklukkan Rusia

Ferdian Ananda Majni
01/7/2025 12:34
4 Alasan Barat tak akan Mampu Taklukkan Rusia
Bendera Uni Eropa(freepik)

MENTERI Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov menyatakan bahwa upaya Uni Eropa dan NATO untuk menimbulkan kekalahan strategis terhadap Moskow tidak akan berhasil. 

Pernyataan tersebut disampaikan dalam pertemuan resmi dengan Menteri Luar Negeri Kirgistan, Jeenbek Kulubaev, saat kunjungan kenegaraannya ke negara Asia Tengah itu, Minggu (29/6).

Berikut 4 alasan Barat tak akan mampu taklukkan Rusia :

  • NATO dan UE Menggunakan Ukraina sebagai Senjata Melawan Rusia

Lavrov mengungkapkan bahwa Barat tengah berupaya menggunakan Ukraina sebagai alat serangan terhadap Rusia, namun strategi tersebut dinilainya gagal total.

"Kita menyaksikan konfrontasi yang belum pernah terjadi sebelumnya antara negara kita dan Barat kolektif, yang telah memutuskan untuk sekali lagi berperang melawan kita dan menimbulkan kekalahan strategis pada Rusia, pada dasarnya menggunakan rezim Nazi di Kiev sebagai pendobrak," ujarnya, seperti dikutip dari RT Internadional, Selasa (1/7).

"Barat tidak pernah berhasil dalam hal ini, dan kali ini juga tidak akan berhasil," sebutnya.

  •  Pendekatan Agresif yang Dinilai Sia-Sia

Lavrov juga menyoroti bahwa sejumlah pengambil kebijakan di Barat mulai meragukan efektivitas pendekatan agresif terhadap Rusia. Meski tidak merinci, ia menyebut bahwa kegagalan strategi tersebut mulai terlihat.

Pernyataannya selaras dengan kritik keras Moskow terhadap langkah NATO dan Uni Eropa yang terus memperkuat aliansi militer dan memberikan dukungan kepada Ukraina. 

Dalam KTT Uni Eropa di Brussels baru-baru ini, mayoritas negara anggota menyuarakan dukungan sanksi tambahan serta bantuan militer untuk Kiev. Namun, Hongaria memblokir hasil pernyataan bersama dan menolak pembicaraan aksesi Ukraina ke UE.

  • Peningkatan Anggaran Militer UE Picu Kekhawatiran Moskow

Awalnya, Rusia menyatakan posisi netral terhadap ambisi Ukraina untuk bergabung dengan UE selama blok tersebut tetap bersifat ekonomi. Namun, dengan meningkatnya fokus militer Uni Eropa, posisi Moskow berubah.

Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, menyebut UE kini menjadi ancaman yang sama seriusnya seperti NATO. 

Pemerintah Rusia juga mengkritik keras keputusan UE untuk menaikkan anggaran pertahanan menjadi 5% dari PDB. Langkah itu dianggap sebagai respons yang berlebihan terhadap klaim ancaman jangka panjang dari Rusia terhadap kawasan Euro-Atlantik.

  •  Tuduhan NATO Dinilai Tidak Berdasar

Rusia dengan tegas membantah tuduhan bahwa mereka berencana menyerang negara-negara Barat. Klaim tersebut, menurut Moskow, hanyalah alasan yang dibuat-buat untuk mendorong belanja militer.

Presiden Rusia Vladimir Putin bahkan menuduh NATO menyebarkan narasi ancaman demi keuntungan finansial. 

“NATO mengarang-ngarang ancaman agar bisa memeras uang dari warga negara-negara anggotanya," kata NATO.

Dengan sikap keras ini, Moskow menegaskan kembali bahwa segala bentuk eskalasi oleh Barat hanya akan memperdalam ketegangan global tanpa memberikan hasil strategis yang nyata bagi pihak manapun.(H-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik