Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SEORANG pejabat tinggi Vatikan, Pietro Parolin, mengatakan penduduk Palestina harus tetap berada di tanahnya dan menolak deportasi paksa yang diusulkan Presiden AS Donald Trump.
"Penduduk Palestina harus tetap tinggal di tanahnya. Ini adalah salah satu poin mendasar Takhta Suci: tidak ada deportasi," kata Parolin dalam sambutannya di pertemuan puncak antara Italia dan Takhta Suci seperti dilansir dari kantor berita ANSA, Jumat (14/2)
"Tidak ada deportasi juga karena seseorang di pihak Italia telah menggarisbawahi bagaimana hal ini akan menciptakan ketegangan di wilayah tersebut," tambahnya.
Pernyataan tersebut disampaikan sebagai tanggapan atas rencana kontroversial Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mengambil alih Jalur Gaza dan secara paksa memindahkan penduduk Palestina ke negara lain.
Memindahkan warga Palestina akan menyebabkan ketegangan regional dan tidak masuk akal karena negara-negara tetangga seperti Yordania menentangnya.
"Menurut pendapat kami, solusinya adalah dua negara karena ini juga berarti memberi harapan kepada penduduk," katanya.
Trump telah mengusulkan untuk mengambil alih Jalur Gaza yang dilanda perang dan memindahkan lebih dari dua juta penduduknya ke Yordania atau Mesir.
Negara-negara di seluruh dunia, termasuk sekutu Washington dan Yerusalem, telah menentang gagasan tersebut, yang menurut para ahli dapat melanggar hukum internasional.
Sementara itu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memujinya sebagai pengaturan "revolusioner" untuk pemerintahan Gaza setelah perang dimulai pada 7 Oktober 2023, ketika ribuan teroris yang dipimpin Hamas menyerbu Israel selatan untuk membunuh sekitar 1.200 orang dan menyandera 251 orang.
Baru sebulan pemerintahan Trump yang baru, Gedung Putih telah menemukan dirinya dalam jalur yang berlawanan dengan Takhta Suci.
Minggu lalu, Paus Fransiskus mengkritik rencana Trump untuk deportasi massal migran tak berdokumen di Amerika Serikat, yang memicu tanggapan tajam dari Gedung Putih.
Dalam suratnya kepada para uskup AS, kepala Gereja Katolik menyebut deportasi tersebut sebagai "krisis besar" dan mengatakan bahwa memulangkan orang-orang yang telah melarikan diri dari negara mereka sendiri dalam kesulitan "merusak martabat" para migran.
Kepala perbatasan Trump, Tom Homan, menanggapinya. "Saya berharap dia tetap berpegang pada Gereja Katolik dan memperbaikinya serta menyerahkan penegakan hukum perbatasan kepada kami," ujarnya. (Fer/I-1)
THAILAND dan Kamboja kembali terlibat bentrokan pada Minggu (27/7) untuk hari keempat berturut-turut, meskipun kedua negara mengaku siap memulai pembicaraan damai
THAILAND dan Kamboja menyatakan kesiapan mereka untuk melakukan perundingan gencatan senjata setelah diancam Donald Trump.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan telah menghubungi pemimpin Thailand dan Kamboja untuk mendorong gencatan senjata segera, menyusul konflik bersenjata
KAMBOJA meminta gencatan senjata tanpa syarat dan menyerukan penyelesaian damai atas sengketa perbatasan dengan Thailand.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan telah berbicara dengan para pemimpin Kamboja dan Thailand untuk membahas gencatan senjata.
Anggota DPR AS meminta salinan lengkap "birtday book" yang disebut memuat puisi dan gambar dari Donald Trump.
ISRAEL menyatakan akan membuka jalur udara bagi negara-negara asing yang ingin mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza dalam beberapa hari ke depan.
MILITER Israel mengumumkan bahwa bantuan akan mulai dikirim melalui udara ke Gaza, atas permintaan dari negara tetangga, Yordania.
MILITER Israel mengumumkan bahwa pengiriman bantuan kemanusiaan melalui udara ke Jalur Gaza akan dimulai pada Sabtu (26/7) malam.
UNRWA menyoroti sistem distribusi bantuan yang dikenal sebagai “Yayasan Kemanusiaan Gaza” (GHF), yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat.
Kelaparan massal melanda Gaza, membuat dokter bekerja dalam kondisi lemah dan pingsan saat bertugas. Lebih dari 900 ribu anak kini menderita kelaparan parah.
WFP PBB mengatakan hampir sepertiga penduduk Gaza harus menahan lapas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved