PBB: Membangun Kembali Gaza tanpa Harus Menggusur Rakyat Palestina

Irvan Sihombing
09/2/2025 13:53
PBB: Membangun Kembali Gaza tanpa Harus Menggusur Rakyat Palestina
Warga palestina sedang duduk di antara reruntuhan bangunan setelah serbuan Israel ke kota Gaza, Palestina.(Dok. AntaraAnadolu )

PEMBANGUNAN kembali Jalur Gaza bisa dilakukan tanpa menggusur penduduk Palestina. Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Hak atas Perumahan yang Layak, Balakrishnan Rajagopal menyatakan adalah hal yang mungkin untuk membangun kembali tanpa menggusur warga Gaza.

Rajagopal juga menyampaikan estimasi dana untuk rekonstruksi Gaza yang diperkirakan mencapai sekitar 60 miliar dolar AS (sekitar Rp978 triliun). Pasalnya, 70% bangunan di Gaza telah hancur akibat agresi militer Israel yang berlangsung sejak 20 Oktober 2023.

Melalui siaran pers pada Sabtu (8/2), ia juga menekankan bahwa sekitar 70% wilayah tersebut dapat dibangun kembali dalam jangka waktu 5 hingga 10 tahun.

Di sisi lain, Asisten Sekretaris Jenderal Liga Arab, Hossam Zaki, mengatakan, saat ini sedang berlangsung komunikasi di antara para anggota untuk menggelar pertemuan tingkat tinggi (KTT) Arab guna membahas isu Palestina.

"Saat ini sedang dilakukan komunikasi untuk menggelar KTT Arab guna membahas isu Palestina, namun tanggal pastinya belum ditetapkan,” kata Hossam dalam wawancara telepon dengan saluran Al-Qahera News.

Pernyataan itu disampaikan Liga Arab, pada Sabtu (8/2) waktu setempat, menyusul pengumuman Bahrain yang mendukung usulan penyelenggaraan KTT darurat Arab di Kairo guna menolak rencana pemukiman ulang warga Palestina.

Ia menegaskan upaya Liga Arab untuk melawan klaim Israel dan menegaskan kembali prinsip solusi dua negara.

“Sikap negara-negara Arab tetap solid, dengan seluruh pihak mendukung Palestina, serta Mesir dan Yordania menegaskan penolakan terhadap pemindahan paksa warga Palestina,” tegasnya.

Langkah itu menyusul pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengusulkan pengambilalihan Jalur Gaza dan pemindahan paksa warga Palestina.

Trump pada 4 Februari lalu mengatakan bahwa AS akan “mengambil alih” Gaza dan merelokasi warga Palestina ke tempat lain dalam sebuah rencana rekonstruksi besar-besaran yang ia klaim dapat menjadikan wilayah tersebut sebagai “Riviera Timur Tengah.” (Ant/Anadolu/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya