Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KELOMPOK perlawanan Palestina, Hamas, pada Minggu (11/8), menyerukan Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk mengadakan pertemuan darurat terkait genosida yang sedang dilakukan oleh Israel di Jalur Gaza.
Hamas menekankan perlu mengambil keputusan efektif yang dapat menghentikan agresi dan genosida yang sedang berlangsung terhadap rakyat mereka di Jalur Gaza serta memutuskan hubungan politik, komersial, atau normalisasi dengan pendudukan Zionis.
Hamas juga menyerukan pelaksanaan keputusan yang dibuat pada pertemuan puncak gabungan Arab dan Islam yang berlangsung di Riyadh pada 11 November tahun lalu untuk menghentikan blokade dan mengirimkan bantuan serta bantuan kemanusiaan kepada rakyat yang terkepung di Jalur Gaza.
Baca juga : Israel Serang Sekolah Gaza saat Salat Subuh, Indonesia Mengutuk Palestina Tuntut AS
Selain itu, Hamas menyerukan kepada Dewan Keamanan PBB untuk mengadakan sesi darurat dan membuat keputusan yang memaksa pendudukan (Israel) untuk menghentikan agresi dan genosida serta menghentikan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum dan perjanjian yang telah menjadi resep efektif untuk menggoyahkan keamanan dan perdamaian regional serta internasional.
Israel, yang mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB menuntut gencatan senjata segera, telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut terhadap Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Serangan Israel tersebut telah menewaskan hampir 39.800 orang, kebanyakan wanita dan anak-anak, serta melukai lebih dari 92.000 orang lain, menurut otoritas kesehatan setempat.
Lebih dari 10 bulan setelah serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade yang melumpuhkan akses makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel dituduh melakukan genosida di Pengadilan Internasional (ICJ) yang memerintahkan agar operasi militer segera dihentikan di kota Rafah di selatan. Lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum kota tersebut diinvasi pada 6 Mei. (Ant/Z-2)
SEORANG profesor terkemuka dalam studi Holocaust dan genosida menyebut perang Israel di Jalur Gaza, Palestina, sebagai kasus genosida yang tak terelakkan.
Sedikitnya 56.500 warga Palestina telah kehilangan nyawa akibat agresi militer Israel di Jalur Gaza sejak Oktober 2023.
Greta Thunberg kembali ke Swedia setelah dideportasi dari Israel karena ikut misi kemanusiaan ke Gaza. Ia mengecam Israel atas dugaan kejahatan perang dan genosida.
ISRAEL melakukan tindakan genosida terhadap warga Palestina dengan secara sistematis menghancurkan fasilitas fertilitas dan menggunakan kekerasan seksual sebagai strategi perang.
Palestina memperingatkan upaya pembersihan etnis yang sedang dilakukan Israel di wilayah utara Tepi Barat.
Ia menambahkan bahwa korban tewas termasuk 17.881 anak-anak, di antaranya 214 bayi yang baru lahir. Lebih dari 38.000 anak Palestina menjadi yatim piatu akibat perang Israel.
Krisis kemanusiaan Gaza semakin parah, lebih dari 100 organisasi kemanusiaan memperingatkan kelaparan massal.
Tank Israel memasuki Deir al-Balah di Gaza tengah untuk pertama kalinya dalam 21 bulan perang. PBB perkirakan 80 ribu warga harus dievakuasi.
Sebanyak 28 negara menyerukan akhir segera perang di Gaza. Mereka mengecam model distribusi bantuan Israel yang dinilai berbahaya.
PBB kembali mendesak pencabutan blokade yang diberlakukan Israel atas wilayah Gaza dan menekankan pentingnya akses untuk pengiriman bantuan.
PM Israel Benjamin Netanyahu dituding sengaja memperpanjang perang di Gaza demi kepentingan politik, khususnya menjelang pemilu nasional.
Jumlah korban tewas akibat serangan Israel terhadap pusat-pusat distribusi bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza, Palestina, telah meningkat menjadi hampir 1.000 orang sejak 27 Mei lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved