Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
SETIDAKNYA 104 warga negara India dideportasi dari Amerika Serikat, Selasa malam menggunakan pesawat militer, menurut pejabat dari negara bagian Punjab, India, karena Presiden AS Donald Trump menjadikan pengendalian migrasi sebagai prioritas utama.
Pesawat C-17 yang mengangkut migran, sebagian besar dari negara bagian Gujarat, Maharashtra, dan Punjab, India, mendarat pada Rabu sore waktu setempat di kota Amritsar, Punjab, kata pejabat setempat.
Ini menandai penerbangan dengan jarak terjauh sejak pemerintahan Trump mulai menggunakan pesawat militer untuk transportasi migran, menurut seorang pejabat AS.
Teman dan keluarga beberapa deportan mengatakan kepada CNN tentang kesulitan yang mereka hadapi untuk mencapai AS, hanya untuk kemudian dikirim kembali tak lama setelah tiba.
Manriasat Singh, yang sepupunya yang berusia 23 tahun, Akashdeep Singh, termasuk di antara yang ada dalam penerbangan deportasi tersebut, mengatakan kepada CNN, Akashdeep "terdengar lemah."
Akashdeep berangkat ke AS tujuh bulan yang lalu, menghabiskan hampir US$60.000 untuk perjalanan tersebut yang uangnya diperoleh ayahnya dengan menjual dua pertiga dari tanah mereka, kata sepupunya kepada CNN.
Tak lama setelah Akashdeep tiba di AS pada Januari, dia ditahan dan dideportasi, kata sepupunya. "Orang tuanya senang karena dia tidak menghabiskan 10 tahun di penjara dan dia kembali. Setidaknya dia masih hidup," tambah Manriasat.
Kisah Akashdeep bukanlah hal yang unik. Dalam empat tahun terakhir, jumlah warga negara India yang memasuki AS secara ilegal melonjak drastis—dari 8.027 pada tahun fiskal 2018 hingga 2019 menjadi 96.917 pada periode 2022 hingga 2023, menurut data pemerintah.
Pemuda India yang mencari peluang kerja telah menjadi bagian besar dari migran tanpa dokumen di AS, beberapa di antaranya melakukan perjalanan berbahaya melintasi Amerika Latin untuk mencapai perbatasan selatan AS.
Lakbhir Singh, mantan pemimpin desa di Punjab, mengenal salah satu warga negara India yang dideportasi.
Dia mengatakan keluarga pria yang dideportasi tersebut "terkejut." Keluarga itu telah menjual properti mereka dan menghabiskan ribuan dolar "untuk mengirim anak mereka ke luar negeri dan anak itu kembali," kata Lakbhir.
Dia mengatakan pengangguran mendorong pemuda di daerahnya untuk pergi. "Anak muda ingin hidup yang lebih baik," katanya. "Pemerintah seharusnya melakukan sesuatu tentang ini, bukannya hanya menampilkan nama dan desa mereka di televisi. Mereka harus menangani masalah ini dari akarnya."
Sementara pemerintah India telah mengumumkan niat mereka untuk menerima kembali warganya yang dideportasi, pemimpin lokal meminta langkah-langkah lebih besar diambil untuk mengatasi akar masalahnya.
"Ini permohonan saya kepada pemerintah federal," kata Menteri Urusan Non-residen India Negara Bagian Punjab, Kuldeep Singh Dhaliwal, kepada media lokal pada Rabu setelah bertemu dengan para deportan.
"Saya khususnya memohon agar Perdana Menteri Narendra Modi duduk bersama Presiden AS Donald Trump dan mencari solusi untuk apa yang sedang terjadi atau yang akan terjadi." (CNN/Z-3)
AFE menyoroti minimnya transparansi dan komunikasi dari pihak La Liga mengenai rencana membawa pertandingan domestik ke luar negeri.
AS memperluas upaya untuk menghambat Pengadilan Pidana Internasional atas penuntutannya terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Isu penolakan udang asal Indonesia asal AS itu menjadi sorotan penting bagi seluruh pemangku kepentingan, mulai dari petambak, industri pengolahan, eksportir, hingga pemerintah.
Media internasional menyoroti langkah strategis diplomasi Presiden Prabowo Subianto yang berhasil menurunkan tarif perdagangan Amerika Serikat (AS) terhadap produk Indonesia.
Trofi Piala Dunia Antarklub yang ada di Ruang Oval merupakan versi ketiga diberikan sebagai pengakuan atas kesuksesan penyelenggaraan turnamen.
SELAMA kampanye, Donald Trump berjanji akan menggunakan tarif untuk merevitalisasi industri Amerika, mendatangkan lapangan kerja, dan membantu Negeri Paman Sam kembali hebat.
Wanita di India alami kanker yang datang dari kebiasaannya bekerja terlalu keras dengan minim istirahat hingga membuatnya stres.
SELAMA kampanye, Donald Trump berjanji akan menggunakan tarif untuk merevitalisasi industri Amerika, mendatangkan lapangan kerja, dan membantu Negeri Paman Sam kembali hebat.
Sebanyak 56 orang tewas dan puluhan lainnya hilang setelah banjir bandang disertai lumpur terjadi di Kashmir.
Donald Trump resmi mengeluarkan perintah tarif tambahan sebesar 25% terhadap India. Hal itu sebagai sanksi atas pembelian minyak dari Rusia.
India tampil lebih dominan dan sempat beberapa kali mengancam gawang Indonesia.
Sedikitnya empat orang tewas dan sekitar 100 orang lainnya dilaporkan hilang saat banjir bandang menerjang Uttarakhand India.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved