Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMERINTAH Amerika Serikat tengah menyelidiki dampak keamanan nasional dari kemajuan kecerdasan buatan (AI) yang dikembangkan oleh perusahaan China, DeepSeek. Hal ini dikonfirmasi oleh Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, setelah Angkatan Laut AS melarang personelnya menggunakan aplikasi DeepSeek karena alasan keamanan dan etika.
OpenAI, perusahaan di balik ChatGPT, menyatakan akan bekerja sama dengan pemerintah AS untuk mencegah pesaing mengambil teknologi mereka. Model AI DeepSeek yang dilaporkan murah namun kuat sempat menyebabkan harga saham perusahaan teknologi AS anjlok, memunculkan kekhawatiran di kalangan investor.
“Saya berbicara dengan Dewan Keamanan Nasional pagi ini, mereka sedang menyelidiki dampaknya terhadap keamanan nasional,” kata Leavitt.
Presiden Donald Trump sebelumnya mengatakan bahwa kemajuan DeepSeek adalah peringatan bagi industri teknologi AS.
Dilansir dari BBC News, Angkatan Laut AS telah mengirimkan peringatan kepada personelnya untuk tidak menggunakan aplikasi DeepSeek. Namun, hingga berita ini diterbitkan, Angkatan Laut AS belum memberikan pernyataan resmi.
Sementara itu, David Sacks, pejabat Gedung Putih yang bertanggung jawab atas kebijakan AI dan kripto, menuduh DeepSeek menggunakan teknologi OpenAI melalui metode knowledge distillation—proses di mana satu model AI belajar dari model lainnya.
“Ada bukti kuat bahwa DeepSeek telah mendistilasi pengetahuan dari model OpenAI,” kata Sacks.
Ia menambahkan bahwa perusahaan AI AS kemungkinan akan mengambil langkah untuk mencegah praktik ini guna melindungi teknologi mereka.
OpenAI juga menegaskan bahwa perusahaan China dan lainnya terus berusaha meniru model mereka.
"Sebagai pemimpin AI, kami terus melindungi kekayaan intelektual kami dan bekerja sama dengan pemerintah AS untuk menjaga teknologi paling canggih tetap aman," kata OpenAI dalam pernyataan resminya.
Sementara itu, DeepSeek mengklaim telah menjadi target serangan siber besar-besaran. Perusahaan menyatakan bahwa mereka membatasi pendaftaran pengguna karena serangan jahat skala besar tersebut.
Menurut saluran media sosial yang berafiliasi dengan penyiar nasional China, CCTV, DeepSeek telah menghadapi beberapa serangan siber dalam beberapa minggu terakhir dengan intensitas yang terus meningkat.
Ketegangan antara AS dan China dalam sektor AI diperkirakan akan meningkat seiring persaingan ketat dalam pengembangan teknologi masa depan. (BBC News/Z-10)
PERKEMBANGAN teknologi kecerdasan buatan (AI) semakin mendominasi di berbagai lini, termasuk dalam dunia marketplace. Kehadiran AI di marketplace dapat meningkatkan daya saing.
Salah satu fitur utamanya adalah Asus AI ExpertMeet, yang berfungsi sebagai asisten rapat cerdas.
AI mampu mengotomasi tugas-tugas berulang dan kompleks dengan kecepatan serta akurasi yang sulit ditandingi manusia.
Kolaborasi ini bertujuan untuk mendorong inovasi Danamon dalam pemanfaatan teknologi AI, khususnya dalam proses pemrosesan kredit.
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyoroti manfaat besar sekaligus tantangan yang menyertai pemanfaatan teknologi AI dalam proses belajar mengajar.
PERKEMBANGAN kecerdasan buatan (AI) kini merambah ke sektor hukum, menghadirkan inovasi baru dalam layanan konsultasi dan analisis hukum.
PERUSAHAAN kecerdasan buatan (AI) asal Tiongkok, DeepSeek, dikabarkan akan mengalami pembatasan oleh pemerintahan Amerika Serikat.
PERUSAHAAN teknologi Amazon dikabarkan tengah melirik industri kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
DeepSeek mengganggu dominasi AS itu bukan dengan regulasi, melainkan dengan inovasi yang tidak relatif tergantung pada protokol, model, dan produk yang diciptakan oleh AS.
Wamen Komdigi Nezar Patria menyamakan pertarungan perusahaan-perusahaan teknologi yang berlomba-lomba menciptakan kecerdasan buatan (AI).
Produsen ponsel seperti Oppo, Huawei dan terbaru Honormengintegrasikan DeepSeek pada perangkat mereka, saat sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Australia, hingga Italia melerangnya.
Indonesia tidak bisa hanya mengejar negara-negara maju yang lebih dulu mengembangkan AI. Indonesia harus menemukan keunggulan strategisnya sendiri dalam ekosistem AI global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved