AS Cemas! Keamanan AI asal Tiongkok DeepSeek Diperiksa

 Gana Buana
29/1/2025 15:24
AS Cemas! Keamanan AI asal Tiongkok DeepSeek Diperiksa
Keamanan teknologi AI DeepSeek diperiksa(DeepSeek)

PEMERINTAH Amerika Serikat tengah menyelidiki dampak keamanan nasional dari kemajuan kecerdasan buatan (AI) yang dikembangkan oleh perusahaan China, DeepSeek. Hal ini dikonfirmasi oleh Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, setelah Angkatan Laut AS melarang personelnya menggunakan aplikasi DeepSeek karena alasan keamanan dan etika.

OpenAI, perusahaan di balik ChatGPT, menyatakan akan bekerja sama dengan pemerintah AS untuk mencegah pesaing mengambil teknologi mereka. Model AI DeepSeek yang dilaporkan murah namun kuat sempat menyebabkan harga saham perusahaan teknologi AS anjlok, memunculkan kekhawatiran di kalangan investor.

“Saya berbicara dengan Dewan Keamanan Nasional pagi ini, mereka sedang menyelidiki dampaknya terhadap keamanan nasional,” kata Leavitt.

Presiden Donald Trump sebelumnya mengatakan bahwa kemajuan DeepSeek adalah peringatan bagi industri teknologi AS.

Dilansir dari BBC News, Angkatan Laut AS telah mengirimkan peringatan kepada personelnya untuk tidak menggunakan aplikasi DeepSeek. Namun, hingga berita ini diterbitkan, Angkatan Laut AS belum memberikan pernyataan resmi.

Sementara itu, David Sacks, pejabat Gedung Putih yang bertanggung jawab atas kebijakan AI dan kripto, menuduh DeepSeek menggunakan teknologi OpenAI melalui metode knowledge distillation—proses di mana satu model AI belajar dari model lainnya.

“Ada bukti kuat bahwa DeepSeek telah mendistilasi pengetahuan dari model OpenAI,” kata Sacks.

Ia menambahkan bahwa perusahaan AI AS kemungkinan akan mengambil langkah untuk mencegah praktik ini guna melindungi teknologi mereka.

OpenAI juga menegaskan bahwa perusahaan China dan lainnya terus berusaha meniru model mereka.

"Sebagai pemimpin AI, kami terus melindungi kekayaan intelektual kami dan bekerja sama dengan pemerintah AS untuk menjaga teknologi paling canggih tetap aman," kata OpenAI dalam pernyataan resminya.

Sementara itu, DeepSeek mengklaim telah menjadi target serangan siber besar-besaran. Perusahaan menyatakan bahwa mereka membatasi pendaftaran pengguna karena serangan jahat skala besar tersebut.

Menurut saluran media sosial yang berafiliasi dengan penyiar nasional China, CCTV, DeepSeek telah menghadapi beberapa serangan siber dalam beberapa minggu terakhir dengan intensitas yang terus meningkat.

Ketegangan antara AS dan China dalam sektor AI diperkirakan akan meningkat seiring persaingan ketat dalam pengembangan teknologi masa depan. (BBC News/Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya