Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Setelah Rugi $600 Miliar Akibat DeepSeek AI, Saham Nvidia Mulai Berangsur Pulih

Media Indonesia
28/1/2025 22:20
Setelah Rugi $600 Miliar Akibat DeepSeek AI, Saham Nvidia Mulai Berangsur Pulih
Ilustrasi(nvidia.com)

Saham Nvidia (NVDA) naik sebanyak 2.6% sebelum pasar pada hari Selasa (28/1)  setelah sebelumnya mengalami kerugian sebesar $600 miliar dari kapitalisasi pasar akibat munculnya startup generative AI DeepSeek dari Tiongkok

Saham pembuat chip AI tersebut naik kurang dari satu poin persentase setelah pasar dibuka.

Jatuhnya saham Nvidia sebesar 17% pada hari Senin (27/1) dipicu oleh kekhawatiran investor terkait dengan model AI baru yang hemat biaya dari startup Tiongkok DeepSeek. 

Beberapa analis Wall Street khawatir bahwa biaya yang lebih murah yang diklaim DeepSeek untuk pelatihan model AI terbarunya, karena penggunaan chip AI yang lebih sedikit, berarti perusahaan-perusahaan AS mengeluarkan uang terlalu banyak untuk infrastruktur kecerdasan buatan. 

Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan komunitas investasi bahwa harga GPU (unit pemrosesan grafis, atau chip AI) Nvidia yang tinggi dapat berada di bawah tekanan dan permintaan semikonduktor dapat berkurang.

Penurunan kapitalisasi pasar Nvidia sebesar $589 miliar merupakan kerugian satu hari terbesar dalam sejarah pasar saham.

Pengumuman munculnya start up DeepSeek tidak hanya menurunkan Nvidia tetapi juga pasar secara keseluruhan, dengan Nasdaq yang sarat teknologi turun 3%. 

Saham-saham chip turun secara keseluruhan pada hari Senin, tetapi beberapa nama mulai pulih pada Selasa pagi. Setelah turun lebih dari 17% di awal minggu, Broadcom (AVGO) naik sebanyak 3% sebelum pasar pada hari Selasa dan naik setengah poin persentase setelah pasar dibuka.

Nvidia sendiri tidak mengungkapkan banyak kekhawatiran atas desas-desus DeepSeek, menyebut R1 sebagai "kemajuan AI yang luar biasa" dalam sebuah pernyataan pada hari Senin.

Analis Wall Street terus mendalami kejatuhan pasar yang dipicu oleh DeepSeek. Mereka menyatakan skeptis terhadap rendahnya biaya DeepSeek untuk melatih model AI-nya dan implikasinya terhadap saham AI.

Analis JPMorgan (JPM) Harlan Sur dan analis Citi (C) Christopher Danley mengatakan dalam catatan terpisah kepada investor bahwa karena DeepSeek menggunakan proses yang disebut "distilasi" - dengan kata lain, DeepSeek mengandalkan model AI sumber terbuka Meta, Llama untuk mengembangkan modelnya. Biaya yang rendah di bawah $6 miliar untuk melatih model V3 terbarunya disebutkan tidak sepenuhnya menutupi biaya yang dikeluarkan perusahaan tersebut.

“Kami yakin sangat penting untuk memvalidasi biaya-biaya ini sebelum menarik kesimpulan,” tulis Sur.

“Mengingat Deepseek didasarkan pada pemanfaatan penyedia layanan cloud [Meta] dan AI masih dalam tahap awal, kami bersandar pada argumen pertumbuhan kuat yang berkelanjutan dalam belanja AI,” kata Danley.

Meski begitu, para analis yakin DeepSeek tidak mempunyai akses terhadap komputasi sebanyak kompetitornya yang lebih dulu ada di AS. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya