Adopsi Teknologi AI Dorong Industri Pelayaran Lebih Modern dan Efisien

Rahmatul Fajri
17/7/2025 21:50
Adopsi Teknologi AI Dorong Industri Pelayaran Lebih Modern dan Efisien
Ilustrasi(Istimewa)

PEMANFAATAN sistem berbasis kecerdasan buatan (AI) dan Internet of Things (IoT) kini menjadi langkah konkret untuk menjawab tantangan klasik industri pelayaran, seperti tingginya biaya operasional, potensi fraud, serta perlunya data pergerakan kapal yang akurat demi keselamatan dan efisiensi.

Fenomena transformasi digital serupa juga tercermin di tingkat global. Laporan Lloyd’s Register dan Thetius memproyeksikan nilai pasar sistem otonom dan AI di industri pelayaran akan mencapai US$5 miliar dalam lima tahun ke depan. 

McKinsey juga mencatat bahwa perusahaan logistik yang proaktif mengadopsi AI memiliki margin keuntungan rata-rata 5% lebih tinggi dibandingkan yang tidak. Bagi Indonesia, yang masih menghadapi kendala seperti tingginya biaya operasional dan keterbatasan data real-time, adopsi teknologi ini semakin mendesak untuk mendorong industri pelayaran yang lebih modern, efisien, dan berkelanjutan.

Perusahaan teknologi nasional PT Imani Prima, yang telah berkiprah lebih dari 17 tahun di sektor maritim dan transportasi, memperkenalkan inovasi terbarunya di Inamarine 2025 pada 29–31 Juli 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Pameran tahunan berskala internasional ini menjadi ajang penting bagi pelaku industri dan regulator untuk berbagi inovasi dan mendorong modernisasi sektor pelayaran nasional.

Direktur Utama PT Imani Prima Takwa Fuadi Samad, menjelaskan bahwa teknologi AI membuka peluang nyata untuk membantu pelaku industri pelayaran mengurangi risiko dan meningkatkan efisiensi. 

"Isu seperti tingginya biaya operasional akibat konsumsi bahan bakar yang tidak terkontrol, potensi fraud, hingga kebutuhan data pergerakan kapal yang akurat sudah lama menjadi tantangan sektor ini. Teknologi AI memberi peluang nyata untuk mengurangi risiko tersebut sekaligus meningkatkan efisiensi," ujarnya.

Inovasi yang akan diperkenalkan meliputi M2 Prime, sistem pemantauan bahan bakar berbasis AI yang mampu menganalisis pola konsumsi kapal secara real-time untuk membantu pengambilan keputusan lebih cepat dan efisien. Lalu, Icognis, sistem yang memadukan CCTV dengan AI untuk mendeteksi perilaku mencurigakan atau potensi fraud di atas kapal.

Selanjutnya, AISSAT® Prime, pengembangan sistem pelacakan kapal berbasis AI yang memungkinkan pemantauan pergerakan kapal secara real-time sekaligus penyimpanan histori perjalanan.  

Ketiga solusi ini dirancang untuk membantu pelaku usaha menekan biaya operasional, meningkatkan keselamatan pelayaran, serta mendukung transformasi digital di sektor maritim.

Sementara itu, Port Operations Department Head Kertapati Port PT Bukit Asam (Persero) Tbk., Wastu Marufin Salam, menyampaikan bahwa percepatan digitalisasi di pelabuhan turut diwujudkan melalui pemanfaatan teknologi pemantauan berbasis AI.

"Dengan adanya teknologi ini, kami dapat memantau pergerakan kapal di sekitar pelabuhan secara real-time. Solusi ini sangat membantu operator dermaga untuk mengatur sandar kapal lebih efisien dan meningkatkan keselamatan operasional," ungkap Wastu. 

Penerapan teknologi ini juga menjadi bagian dari upaya integrasi digital, yang tidak hanya difokuskan untuk kapal, tetapi juga diperluas hingga pemantauan aktivitas di sekitar pelabuhan demi mendukung kelancaran dan keselamatan operasional. (E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya