Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
WAKIL Menteri Komunikasi dan Digital (Wamen Komdigi) Nezar Patria menyamakan pertarungan perusahaan-perusahaan teknologi yang berlomba-lomba menciptakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) seperti perlombaan senjata (arms race) dunia.
"Pertarungan inovasi dan regulasi AI di tingkat global ini sama seperti perlombaan senjata. Karena ini benar-benar satu pertunjukan kemampuan teknologi tinggi atau high tech," dalam acara Launching Ceremony of IC4 di Jakarta, Selasa (25/2).
Publik dipertontonkan oleh inovasi-inovasi AI yang canggih. Nezar mencontohkan kehadiran DeepSeek, atau platform kecerdasan buatan asal Tiongkok yang dirancang membantu pengguna dalam berbagai tugas.
"Sebulan yang lalu kita dikejutkan oleh DeepSeek, yang dibuat oleh Tiongkok. Inovasi-inovasi teknologi dengan kemampuan tinggi atau high tech memang tengah dipertunjukan. Dan puncaknya ialah teknologi kecerdasan buatan," sebutnya.
Di satu sisi, Nezar menekankan penggunaan AI penting untuk meningkatkan perlindungan keamanan siber lewat pemantauan dan mendeteksi ancaman dengan cepat.
Ia pun mengapresiasi kehadiran platform Indonesia Cyber Crime Combat Center (IC4) untuk membantu masyarakat luas mencegah dan menanggulangi kejahatan daring. Layanan IC4 menghadirkan sarana pengecekan data, menerima pelaporan penipuan dan sarana edukasi bagi masyarakat luas.
"Komdigi mendukung peluncuran IC4 ini. Kita membutuhkan ruang digital yang aman dari tindakan-tindakan kejahatan siber," imbuhnya.
Ahli forensik digital Ruby Alamsyah selaku pengembang IC4 menyampaikan di tengah perlombaan inovasi teknologi, masyarakat perlu mewaspadai serangan phishing. Seperti, pencurian identitas, penyebaran malware dan lainnya.
"Lewat platform IC4, kita tidak mudah tertipu dengan phishing. Anda bisa copy paste link untuk memastikan itu aplikasi palsu atau tidak. Itu akan diketahui segera, ada malware atau virusnya tidak," imbuhnya. (H-3)
KEPALA BRIN Laksana Tri Handoko menekankan Indonesia tak perlu ikut-ikutan jejak negara maju seperti Amerika Serikat yang menciptakan ChatGPT atau Tiongkok yang menciptakan DeepSeek dalam AI
PERUSAHAAN kecerdasan buatan (AI) asal Tiongkok, DeepSeek, dikabarkan akan mengalami pembatasan oleh pemerintahan Amerika Serikat.
PERUSAHAAN teknologi Amazon dikabarkan tengah melirik industri kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
DeepSeek mengganggu dominasi AS itu bukan dengan regulasi, melainkan dengan inovasi yang tidak relatif tergantung pada protokol, model, dan produk yang diciptakan oleh AS.
Produsen ponsel seperti Oppo, Huawei dan terbaru Honormengintegrasikan DeepSeek pada perangkat mereka, saat sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Australia, hingga Italia melerangnya.
Fitur menarik lainnya, kaca mata pintar itu memiliki kamera ultra lebar 12MP, yang bisa menangkap foto 3.024 × 4.032 px dan video 1.512 × 2.016 px pada kecepatan hingga 30fps
Film Diponegoro Hero: 200 Tahun Perang Jawa membuktikan bahwa teknologi AI bisa dimanfaatkan untuk tujuan positif.
Sebuah studi mengungkap ChatGPT kerap memberikan informasi berbahaya kepada remaja.
Youtube menguji coba kecerdasan buatan (AI) untuk mengidentifikasi pengguna di bawah 18 tahun.
Peneliti menggunakan kecerdasan buatan ciptakan dua calon antibiotik lawan superbug.
Teknologi ini membantu petani mendiagnosis penyakit tanaman melalui analisis gambar dan memberikan rekomendasi agronomi yang tepat untuk mendorong praktik pertanian berkelanjutan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved