Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PARA pemimpin Palestina yang memerintah sebagian wilayah Tepi Barat yang diduduki Israel mengatakan kesiapan memikul tanggung jawab penuh di wilayah Gaza.
Kantor Presiden Mahmoud Abbas mengatakan badan administratif dan keamanan Otoritas Palestina telah menyelesaikan persiapan untuk memulihkan layanan penting di Gaza, sesuai perintah Hamas.
"Namun, masih belum ada rencana tentang siapa yang akan memerintah Gaza setelah genosida Israel berakhir," menurut pernyataan yang dilaporkan oleh kantor berita resmi WAFA.
Israel mengatakan akan bekerja sama dengan warga Palestina setempat yang tidak berafiliasi dengan Hamas atau Otoritas Palestina yang didukung Barat. Namun, belum dipastikan apakah mitra tersebut ada.
Otoritas Palestina menguasai Gaza sebelum Hamas mengusirnya pada 2007, setahun setelah menang telak dalam pemilihan umum Palestina.
Sementara itu, Media Israel melaporkan bahwa tentara telah menetapkan rencana militer untuk menduduki wilayah di sepanjang pagar Gaza termasuk penarikan bertahap dari daerah kantong tersebut.
Hal ini sebagai bagian dari pelaksanaan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Portal berita Walla mengatakan tentara akan menyesuaikan penempatannya dan memulai penarikan bertahap dari wilayah di Gaza selama pelaksanaan kesepakatan tersebut.
Ditambahkannya bahwa pasukan selatan sedang bersiap untuk memperkuat penempatan mereka di sepanjang pagar dengan Gaza dan memperkuat pendudukan.
Laporan tersebut mencatat bahwa Divisi ke-162 tentara akan mengambil alih tanggung jawab atas wilayah utara Gaza, sementara Divisi ke-143 dan Divisi Gaza akan ditugaskan untuk menduduki wilayah selatan Gaza bersamaan dengan penarikan bertahapnya dari Gaza.
"Divisi ke-99 akan mundur dari Koridor Netzarim di Gaza tengah," kata Walla. (Fer/I-2)
KELOMPOK Hamas pada Rabu (9/7) menyatakan kesiapannya untuk membebaskan 10 sandera sebagai bagian dari negosiasi menuju kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali mengadakan pertemuan di Gedung Putih, kali ini membahas rencana pemindahan warga Palestina.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu di Gedung Putih, Washington, pada Senin (7/7).
SEJUMLAH menteri Israel dari faksi sayap kanan menyerukan penghentian pengiriman bantuan kemanusiaan menyusul lima tentara Israel tewas dalam penyergapan oleh pejuang Hamas di Gaza utara.
MENTERI Keuangan Israel dari partai sayap kanan, Bezalel Smotrich mengkritik tajam keputusan Kabinet pada 6 Juli yang mengizinkan bantuan tambahan masuk ke wilayah Gaza.
PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu Bertolak ke AS untuk Bahas Gencatan Senjata
PERUNDINGAN gencatan senjata Jalur Gaza berada di ujung tanduk. Soalnya, Hamas dan Israel pada Sabtu (12/7) saling menuduh pihak lain menghalangi upaya mencapai kesepakatan.
LAPORAN baru dari Israel menuduh Hamas menggunakan kekerasan seksual sebagai senjata perang selama serangan 7 Oktober. Namun, seorang pejabat tinggi PBB membantahnya.
Israel siap untuk melakukan negosiasi menuju gencatan senjata permanen di Jalur Gaza.
Israel siap membahas gencatan senjata permanen di Gaza selama masa jeda perang selama 60 hari.
Israel telah menyetujui serangkaian langkah kemanusiaan penting untuk meredakan krisis di Gaza.
Menurut penyelidikan awal IDF, tentara infanteri tersebut terkena bom yang ditanam oleh kelompk pejuang Gaza di pinggir jalan tak lama setelah pukul 22.00 selama operasi darat di Beit Hanoun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved