Headline

Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.

Netanyahu Putuskan untuk Pendudukan Total di Gaza, Operasi Militer akan Meluas

Dhika Kusuma Winata
05/8/2025 10:28
Netanyahu Putuskan untuk Pendudukan Total di Gaza, Operasi Militer akan Meluas
Benjamin Netanyahu.(AFP/DREW ANGERER)

PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu memutuskan untuk sepenuhnya menduduki Jalur Gaza dan memperluas operasi militer di wilayah tersebut. Perintah Netanyahu tersebut dilaporkan sejumlah media lokal Israel pada Senin malam (4/8).

Keputusan itu menandai perubahan besar dalam strategi militer Israel di Gaza, terutama dengan menyasar area yang selama ini dianggap sensitif dan berisiko tinggi termasuk kamp-kamp pengungsi yang padat penduduk.

“Hasilnya sudah ditentukan, kita menuju pendudukan penuh Jalur Gaza,” ujar seorang pejabat senior yang dekat dengan Netanyahu, dikutip oleh harian Yedioth Ahronoth.

Menurut sumber tersebut, akan ada operasi bahkan di wilayah yang diyakini menjadi tempat penyanderaan.

Saluran televisi Channel 12 Israel menyatakan keputusan tersebut menjadi titik balik dalam pendekatan militer Israel terhadap Gaza. Operasi ke depan diperkirakan akan menyasar kawasan-kawasan padat penduduk, termasuk kamp-kamp pengungsi di bagian tengah wilayah tersebut.

Laporan dari penyiaran publik KAN menyebut sejumlah menteri kabinet yang baru-baru ini bertemu Netanyahu mengonfirmasi sang perdana menteri memang telah memutuskan untuk memperluas serangan militer meski mendapat penolakan dari kalangan keamanan dan militer. 

Netanyahu juga dikabarkan menggunakan istilah pendudukan Jalur Gaza sebagai bagian dari tujuan utama untuk menumpas Hamas.

Menurut media Yedioth Ahronoth, keputusan itu turut didorong oleh dukungan dari Presiden AS Donald Trump, yang disebut telah memberikan lampu hijau kepada Netanyahu untuk melanjutkan serangan besar-besaran di Gaza.

Sementara itu, Channel 13 melaporkan Kepala Staf Umum, Eyal Zamir, membatalkan kunjungannya ke Washington akibat gagalnya pembicaraan gencatan senjata dan meningkatnya desakan untuk memperluas operasi militer.

Pada 29 Juli lalu, Haaretz melaporkan Netanyahu telah mempresentasikan rencana kepada kabinet mengenai pendudukan kembali sebagian wilayah Gaza yang disebut-sebut telah mendapat persetujuan dari pihak AS.

Namun, langkah ini menuai kritik tajam dari kalangan keamanan. Seorang pejabat keamanan Israel yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada KAN pada bahwa pemerintah Israel telah meninggalkan kesepakatan pembebasan sandera yang hampir rampung. (I-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya