Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Mark Zuckerberg: Pemerintahan Biden Marahi Staf Facebook untuk Hapus Konten

Wisnu Arto Subari
13/1/2025 07:12
Mark Zuckerberg: Pemerintahan Biden Marahi Staf Facebook untuk Hapus Konten
Mark Zuckerberg.(Youtube)

DALAM satu episode The Joe Rogan Experience yang dirilis Jumat (10/1), CEO Meta Mark Zuckerberg menggambarkan pejabat pemerintahan Biden yang memarahi staf Facebook dalam permintaan untuk menghapus konten tertentu dari platform media sosial tersebut.

"Pada dasarnya, orang-orang dari pemerintahan Biden akan menelepon tim kami dan, seperti, membentak mereka dan mengumpat," kata Zuckerberg kepada pembawa acara podcast dan komedian Joe Rogan. "Sampai pada titik ini kami seperti, 'Tidak, kami tidak akan, kami tidak akan menghapus hal-hal yang benar. Itu konyol.'"

Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan NBC News untuk memberikan komentar tentang pernyataan Zuckerberg.

Ini bukan pertama kali salah satu pendiri Facebook mengatakan pejabat pemerintahan menekan perusahaan untuk menghapus postingan. Dalam urat tahun lalu kepada ketua Republik dari Komite Kehakiman DPR, Jim Jordan, Zuckerberg mengatakan bahwa Gedung Putih berulang kali menekan Facebook untuk menghapus konten covid-19 tertentu, termasuk humor dan satir.

Zuckerberg mengatakan Facebook, yang dimiliki oleh Meta, terkadang mengalah, sambil mengisyaratkan bahwa keputusan yang berbeda akan dibuat ke depan. Ia mengatakan, "Perusahaan membuat beberapa pilihan yang, dengan manfaat dari tinjauan kembali dan informasi baru, tidak akan kami buat hari ini."

Gedung Putih menanggapi saat itu dalam suatu pernyataan yang mengatakan, "Ketika dihadapkan dengan pandemi yang mematikan, pemerintah ini mendorong tindakan yang bertanggung jawab untuk melindungi kesehatan dan keselamatan publik. Posisi kami jelas dan konsisten: kami percaya perusahaan teknologi dan pelaku swasta lain harus mempertimbangkan dampak tindakan mereka terhadap rakyat Amerika, sambil membuat pilihan independen tentang informasi yang mereka sajikan." 

Dalam acara Rogan, Zuckerberg mengatakan bahwa pemerintah telah meminta Facebook untuk menghapus meme dari platformnya yang memperlihatkan aktor Leonardo DiCaprio menunjuk ke layar TV yang mengiklankan gugatan class action bagi orang-orang yang pernah menerima vaksin covid-19. "Mereka berkata, 'Tidak, Anda harus menghapusnya,'" kata Zuckerberg. 

"Kami berkata, 'Tidak, kami tidak akan, kami tidak akan menghapus humor dan sindiran. Kami tidak akan menghapus hal-hal yang benar.'"

Meme itu disertakan sebagai bukti dalam amicus brief yang diajukan oleh anggota Kongres dari Partai Republik dalam kasus yang sampai ke Mahkamah Agung pada 2023.

Dalam kasus itu, penggugat, yang meliputi Louisiana, Missouri, dan beberapa pengguna Facebook yang postingannya dihapus atau diturunkan peringkatnya berupaya melarang pejabat pemerintah berkomunikasi dengan perusahaan media sosial.

Mahkamah Agung akhirnya menolak gugatan tersebut dalam putusan 6-3. Katanya, ada banyak bukti platform memoderasi konten tanpa campur tangan pemerintah.

"Faktanya, platform-platform tersebut, yang bertindak secara independen, telah memperkuat kebijakan moderasi konten yang sudah ada sebelum para terdakwa pemerintah terlibat," tulis Hakim Amy Coney Barrett dalam pendapatnya.

Komentar Zuckerberg pada podcast Rogan muncul beberapa hari setelah ia mengumumkan bahwa Meta akan mengakhiri program pemeriksaan fakta dan menggantinya dengan struktur yang digerakkan oleh komunitas yang mirip dengan sistem Community Notes di X. Ia juga mengumumkan bahwa platformnya--Facebook dan Instagram--akan melonggarkan aturan yang terkait dengan konten politik. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya