Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Bukannya Berdamai dengan Yaman, Houthi Malah Salahkan AS

Irvan Sihombing
08/1/2025 13:58
Bukannya Berdamai dengan Yaman, Houthi Malah Salahkan AS
Pasukan Houthi berbaris sambil memegang senjata api.(Dok. Antara/Anadolu)

PADA 23 Desember 2023, pemerintah Yaman dan kelompok perlawanan Houthi telah berkomitmen pada serangkaian langkah dalam peta jalan, termasuk gencatan senjata menyeluruh dan perbaikan kondisi kehidupan warga. Namun, peta jalan tersebut belum dilaksanakan karena pemerintah dan pihak Houthi saling menuduh menghambat kemajuan.

Kelompok Houthi bahkan menuding Amerika Serikat menghalangi pelaksanaan peta jalan perdamaian Yaman. Anggota kantor politik Houthi, Hussein al-Azzi, mengatakan Negeri 'Paman Sam' menghambat pemerintah sah Yaman untuk melaksanakan peta jalan dan bersikeras menghubungkan komitmen mereka dengan isu Israel.

Hal itu ia sampaikan terkait dengan kunjungan Utusan PBB untuk Yaman, Hans Grundberg, ke Sanaa, yang merupakan kunjungan pertama dalam lebih dari satu setengah tahun. Grundberg mendorong Houthi untuk mengambil langkah konkret dan penting guna memajukan proses perdamaian.

“Menggunakan (kunjungan Grundberg ke Sanaa) ini untuk menutupi kegagalan pihak lain mengikuti peta jalan dan untuk membersihkan tindakan militer dan intelijen mereka yang bermusuhan, sambil menggambarkan seolah-olah bola ada di tangan Sanaa (markas Houthi), adalah hal yang disayangkan dan tidak dapat diterima,” kata Al-Azzi melalui media sosial X pada Selasa (7/1) waktu setempat.

Hadirpula dalam pertemuan bersama Grundberg Menteri Luar Negeri Houthi dari pemerintahan yang tidak diakui, Jamal Amer. Amer mengatakan pilihan strategis Sanaa adalah perdamaian yang adil dan abadi yang tidak meletakkan dasar bagi perang internal.

“Sanaa mempertahankan persatuan dalam sikap dan tujuannya, sementara pihak lain (pemerintah sah) terpecah dalam orientasi, afiliasi, dan loyalitasnya terhadap kekuatan asing,” tegas Amer seperti dilaporkan Kantor Berita Saba yang dikelola Houthi.

Dia turut menegaskan kembali kesiapan pemerintah Houthi untuk menandatangani tahap pertama peta jalan perdamaian.

Washington belum menanggapi tuduhan al-Azzi, tetapi sebelumnya AS telah menegaskan kembali komitmennya untuk mencapai perdamaian di Yaman.

Sebelumnya pada Minggu (5/1), Grundberg mengumumkan bahwa dia telah mengadakan pembicaraan dengan pejabat Oman di Muscat terkait perkembangan krisis Yaman.

Kunjungan Grundberg ke Muscat dan Sanaa berlangsung di tengah bentrokan yang terus berlanjut di provinsi Taiz, Yaman barat daya, antara pasukan pemerintah dan kelompok Houthi yang mengancam berakhirnya jeda aktivitas militer selama dua tahun di seluruh Yaman.
(Anadolu/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya