Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PERSERIKATAN Bangsa-Bangsa (PBB) meminta otoritas militer Houthi di Yaman agar mempertimbangkan kembali keputusan mereka mengusir warga negara Amerika Serikat (AS) dan Inggris yang bekerja untuk badan dunia tersebut di wilayahnya.
Stephane Dujarric, Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, mengonfirmasi bahwa PBB telah menerima komunikasi dari kelompok Houthi, yang memberikan waktu sebulan kepada seluruh warga negara AS dan Inggris untuk meninggalkan wilayah yang berada di bawah kendali otoritas de facto tersebut.
"Perlu dikatakan bahwa setiap permintaan atau keharusan bagi staf PBB untuk pergi hanya karena kewarganegaraan staf tersebut tidaklah sesuai dengan kerangka hukum yang berlaku di PBB," ujar Dujarric.
Baca juga : Houthi Usir Staf PBB Asal AS dan Inggris dari Yaman
"Hal itu tentu saja juga menghalangi kemampuan kami dalam memenuhi mandat untuk mendukung semua orang di Yaman. Dan kami menyerukan kepada semua otoritas di Yaman agar memastikan staf kami dapat terus menjalankan tugas mereka atas nama PBB."
Dujarric mengatakan bahwa staf PBB melayani tanpa memihak serta melayani bendera PBB, bukan yang lain.
Baca juga : PBB Tetap Bantu Yaman Meski AS Sebut Houthi Teroris
Jubir tersebut menolak untuk mengatakan berapa banyak warga negara AS dan Inggris yang saat ini bekerja untuk PBB di daerah-daerah yang dikuasai Houthi di Yaman.
"Saya bisa mengetahui jumlah staf internasional. Namun, kami tidak memberikan rincian kewarganegaraan staf kami," kata Dujarric.
Pengusiran yang dilakukan oleh Houthi itu terjadi setelah serangan militer AS-Inggris yang ditempatkan di Laut Merah ke beberapa kota di Yaman, dengan dalih mengamankan Laut Merah.
Tindakan AS-Inggris jadi aksi balasan karena Houthi aktif menyerang kapal-kapal yang berkaitan dengan Israel di kawasan tersebut sejak pecahnya konflik Israel-Hamas pada 7 Oktober 2023.
Meski telah disebut kelompok teroris oleh AS, Houthi tak bergeming dan berjanji akan terus menyasar kapal-kapal yang berkaitan dengan Israel di Laut Merah hingga Israel mengakhiri serangan dan blokade bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina di Jalur Gaza, yang saat ini dilanda bencana kelaparan. (Ant/Z-4)
Houthi belum mengaku bertanggung jawab atas serangan itu yang membuat Eternity kehilangan tenaga mesin di lepas pantai kota Hodeida yang dikuasainya.
Serangan kelompok Houthi Yaman menyebabkan kerusakan struktural yang parah, memaksa awak kapal meninggalkan kapal di perairan yang ganas di lepas pantai Yaman.
Kelompok pemberontak Houthi di Yaman kembali melancarkan aksi mereka, mengakhiri masa tenang selama beberapa bulan terakhir.
Houthi mengumumkan telah meluncurkan rudal balistik Zulfiqar yang menargetkan sebuah lokasi "sensitif" di Israel selatan. Serangan itu diklaim telah berhasil mengenai sasarannya.
PARA pemimpin Iran menyadari bahwa mereka sendiri yang harus melawan AS dan Israel. Republik Islam itu tidak punya jaringan proksi dan sekutu di Timur Tengah dan sekitarnya.
Pejabat senior Houthi yang didukung Iran menyatakan akan meminta pertanggungjawaban Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump atas serangan udara terhadap fasilitas nuklir.
PEMIMPIN cabang al-Qaeda di Yaman, Saad bin Atef al-Awlaki melancarkan ancaman terbuka terhadap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan miliarder teknologi Elon Musk.
ADA cerita nestapa di balik berita serangan udara yang dilancarkan Amerika Serikat (AS) terhadap Pelabuhan Ras Isa, Provinsi Hudaydah, Yaman, pada 17 April lalu.
KELOMPOK Houthi di Yaman secara resmi mengumumkan dimulai operasi blokade laut terhadap pelabuhan Haifa di Israel.
SETIDAKNYA satu orang tewas dan sembilan lainnya terluka akibat serangan udara Israel yang menargetkan dua pelabuhan di barat Yaman.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved