Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

PBB Khawatir dengan Serangan Israel yang Terus Berlanjut di Gaza

Ferdian Ananda Majni
28/12/2024 10:51
PBB Khawatir dengan Serangan Israel yang Terus Berlanjut di Gaza
Sejumlah warga dari Aqsa Working Group melakukan aksi dukungan terhadap Palestina di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, Jumat (31/5/2024).(ANTARA/Hafidz Mubarak A)

SEORANG pejabat PBB menyuarakan keprihatinannya atas serangan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.

"Kami khawatir dengan serangan yang terus berlangsung di seluruh Jalur Gaza yang telah menewaskan banyak warga Palestina," kata juru bicara PBB Stephanie Tremblay kepada wartawan melansir Anadolu, Sabtu (28/12).

Sebelumnya pada Jumat (27/12) lalu, sumber medis dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahia, Gaza utara mengatakan bahwa tentara Israel membakar beberapa bagian rumah sakit.

Tremblay menambahkan serangan udara di dekat Rumah Sakit Kamal Adwan di provinsi Gaza Utara pada Kamis (26/12) malam telah menewaskan puluhan orang, termasuk petugas kesehatan.

"Di rumah sakit Kamal Adwan hari ini, staf, pasien, dan pendamping mereka dipaksa keluar dari fasilitas tersebut. Penangkapan dan kerusakan signifikan telah dilaporkan di rumah sakit," sebutnya.

Pejabat tersebut menggarisbawahi bahwa tim PBB terus menghadapi penolakan sistematis akses kemanusiaan ke Gaza Utara.

"Baru hari ini, upaya lain yang dilakukan PBB untuk mencapai wilayah terkepung di provinsi Gaza Utara ditolak oleh otoritas Israel," tambahnya.

Beralih ke Tepi Barat yang diduduki, Tremblay mengatakan hingga 26 Desember, pasukan Israel telah membunuh 20 warga Palestina dalam periode 10 hari, termasuk sedikitnya 12 kematian akibat serangan udara.

"Rekan-rekan kemanusiaan kami mengatakan operasi militer Israel di kamp pengungsi Tulkarm menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur.

"Taktik mematikan seperti perang diterapkan berulang kali selama operasi di Tepi Barat, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan penggunaan kekuatan yang melampaui standar penegakan hukum," lanjutnya.

Menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) hingga 24 Desember, total 4.706 warga Palestina telah mengungsi di Tepi Barat tahun ini, termasuk 1.949 anak-anak.

Israel melancarkan serangan darat besar-besaran di Gaza utara pada 5 Oktober untuk mencegah kelompok Palestina Hamas berkumpul kembali. Namun, Palestina menuduh Israel berusaha menduduki wilayah tersebut dan menggusur paksa penduduknya.

Sejak saat itu, tidak ada bantuan kemanusiaan yang cukup termasuk makanan, obat-obatan, dan bahan bakar yang diizinkan masuk ke daerah tersebut, yang menyebabkan penduduk yang tersisa berada di ambang kelaparan yang mengancam.

Secara keseluruhan, Israel telah menewaskan lebih dari 45.400 orang di Gaza sejak serangan lintas perbatasan oleh Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menghancurkan daerah kantong itu menjadi puing-puing.

Bulan lalu, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut. 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya